Oleh Ilham Abdul Jabar
Bidang Kajian Aswaja PC PMII Kota Tasikmalaya
Pengajar Kelas Mahasiswa Pesantren Al Hikmah Mugarsari
Tadi sore, saya diundang menjadi pembicara di MAPABA PMII Komisariat Kampus STAINU Tasikmalaya, membahas mengenai Ilmu Tasawuf.
Jujur, selama saya di PMII baru pertama kali menemukan di MAPABA ada materi Ilmu Tasawuf. Dan saya sangat mengapresiasi dalam hal ini, karena Aswaja itu identik dengan spiritual olah jiwa olah rasa dan olah hati.
Di hadapan peserta yang jumlahnya kurang lebih 20 orang, tak banyak yang saya sampaikan. Hanya menjelaskan definisi tasawuf menurut etimologi dan terminologi. Serta korelasinya ilmu tasawuf dengan Usaha PMII yang termaktub dalam Anggaran Dasar BAB IV Pasal 5 poin (2), yaitu Mewujudkan Insan Yang Ulul Albab.
Sempat saya lontarkan pertanyaan, “sahabat semua pernah dengar istilah ‘ulul albab’?” responnya variatif. Ada yang bilang pernah, ada yang bilang belum, ada yang diam, ada yang mangguk mangguk. Ada pula yang bengong liat saya — mungkin terpesona kali ya? wkwkwk.
Untuk pembahasan Ulul Albab ini, Saya suguhkan referensinya langsung dari Kalamullah Surah Ali Imran ayat 190 :
اِنَّ فِىۡ خَلۡقِ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ وَاخۡتِلَافِ الَّيۡلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الۡاَلۡبَابِ
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang Ulul Albab.”
Hanya orang orang Ulul Albab lah, yang mengetahui dan menyadari tanda-tanda kebesaran Allah SWT.
Lalu, siapa Ulul Albab itu ? jawabannya ada di ayat selanjutnya 191 :
الَّذِيۡنَ يَذۡكُرُوۡنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوۡدًا وَّعَلٰى جُنُوۡبِهِمۡ وَيَتَفَكَّرُوۡنَ فِىۡ خَلۡقِ
السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِۚ رَبَّنَا مَا خَلَقۡتَ هٰذَا بَاطِلًا ۚ سُبۡحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.
Berarti Ulul Albab itu, mereka yang selalu berdzikir, berpikir dan selalu berupaya untuk beramal shalih. Tentu ini sejalan dengan Motto PMII yaitu “Dzikir Fikir Amal Shalih”.
Ini bukan kebetulan, karena saya yakin haqqul yaqin. Motto ini dihasilkan dari istikharohnya para pendiri PMII. Karena PMII bukan dilahirkan oleh orang sembarangan, tetapi ada para kiai, para wali yang merestuinya.
SALAM PERGERAKAN..!!***