KAPOL.ID – Sejumlah ruas jalan di Jawa Barat dibenahi terutama jalur-jalur rawan bencana yang kerap dilalui warga untuk memanfaatkan waktu libur Natal 2023 dan Tahun Baru (Nataru) 2024.
Kepala Dinas BMPR Jabar Bambang Tirtoyuliono mengatakan bahwa agenda rutin Dinas BMPR mempersiapkan kemantapan infrastruktur jalan dan jembatan menjelang hari besar Nataru, dari 297 ruas jalan provinsi, 24 ruas jalan merupakan jalur alternatif yang meliputi wilayah Utara, Selatan, dan Tengah. Selain itu, mereka mempersiapkan jalur-jalur wisata.
Jalur wisata terbagi lima kluster
Jalur wisata ada lima kluster yaitu Bopuncur, Sukabumi Raya, Bandung Raya, Jabar Selatan, dan Cirebon Raya.
“Di lima kluster tersebut terdapat 17 ruas jalan yang dipersiapkan untuk lima kluster. Dari ruas-ruas jalan alternatif maupun wisata tersebut, lobang-lobang jalan kami tangani. Untuk jalur alternatif tersisa 70 lobang sedangkan di jalur wisata tersisa 112 lobang dan saat ini hampir tuntas,” ucap Bambang dalam jumpa pers di Kantor Dinas BMPR Jabar, Kota Bandung, Jumat (24/11/2023).
Bambang pun memastikan di jalur wisata maupun alternatif pihaknya mengantisipasi potensi longsor dan banjir.
“Kita harus bagikan info ke publik rawan longsor dan banjir. Kalau lihat dari data 2020-2022 ada 240 kejadian longsor banjir. Sementara 2023 sampai Oktober ada 23 kejadian lokasinya di sekitar prioritas tadi. Kebanyakan longsor, banjir ada tiga kejadian,” ucapnya.
Di jalur alternatif dan wisata ada posko piket ada 41 titik tersebar. Selama dua Minggu nataru h-7 dari natal dan h+7 dari tahun baru.
“Sekarang sudah disiapkan posko-posko. Temen-temen lagi mempersiapkan sepanjang 41 posko. Nanti kita persiapkan untuk beristirahat dan toilet, kita kolab dengan kab kota,” katanya.
Selain posko nataru, ada posko Disaster Relief Unit (DRU) untuk alat-alat berat khawatir ada kejadian yang tidak diinginkan.
“Ada dump truk, loader grider crane, ekskavator dan mobil pick up dan matrial yang bertanggung jawab pada DRU dan posko itu kepala satuan pengelola jalan dan jembatan ada 31 orang, lalu pengamat 71 orang jadi total ada 102 orang,” katanya.
Mereka akan dibantu 117 mandor, 618 pekerja 24 jam dibagi tiga shift supaya tidak memberatkan.
“Untuk jalan nasional kitakolaborasi dengan kabupaten kota untuk minimalisir kemacetan, dan kita juga mempersiapkan hotline pengaduan atau informasi yang bisa diakses 24 jam,” katanya.***