SKETSA

Jalu Kancana Rilis Album 321°, Seperti Alur Cerita Novel

×

Jalu Kancana Rilis Album 321°, Seperti Alur Cerita Novel

Sebarkan artikel ini
Jalu Kancana
Album 321° ciptaan Jalu Kancana.

KAPOL.ID — Solois asal Bandung, Jalu Kancana mengutarakan latar di balik album 321° (tiga ratus dua puluh satu derajat). Album ini terdiri dari 10 lagu.

Jalu Kancana merilis albumnya dalam dua format: kaset pita dan daring oleh Solidfun Records. Menariknya, 10 lagu dalam album 321° memiliki alur seperti cerita novel.

“Semua orang mengalami hubungan yang kita semua kenal sebagai jatuh cinta, kan? Mulai dari diam-diam menyukai, terus pendekatan, kemudian punya hubungan, sampai bahkan saling meninggalkan,” jelas Jalu Kancana kepada kapol.id, Kamis (8/6/2023).

 

Jalu Kancana sendiri berlatar belakang sebagai novelis. Salah satu novel karya Jalu berjudul Kekal. Buku ini terbit di Sleman, Yogyakarta. Tepatnya oleh Penerbit Buku Mojok.

“Novel Kekal itu karya tulis saya yang keenam, kalau tidak salah. Nah, kalau album 321° ini adalah karya musik saya yang pertama,” Jalu melanjutkan ceritanya.

Sebagai novelis, Jalu secara jujur mengakui bahwa ia juga membangun plot dalam lirik lagunya. Plotnya berkesinambungan dari lagu pertama hingga terakhir.

“Seperti novel Kekal, itu kan ada plotnya, karena novel. Pada album 321° juga sengaja saya tanam sebuah jalan cerita, mulai dari lagu pertama sampai lagu terakhir,” tambah Jalu.

Adapun 10 lagu dalam album tersebut antara lain berjudul “Bisu”, “Utara Bandung”, “Jemarimu dalam Sela Jemariku”, “Tersenyumlah”, “Lipur Dukamu”, “4.1418-321°”, “Hei Kau”, “Aku Pinjam Namamu”, “Doa”, dan “Bandung dan Engkau”.

Khusus untuk lagu “Bandung dan Engkau”, tidak ada pada platform musik digital seperti Spotify, iTunes, dan sebagainya. Karena pada format daring hanya ada sembilan lagu.

Sementara plot yang Jalu maksud, lagu “Bisu” adalah pemberangkatan. Kisah tentang awal mula kebanyakan orang jatuh cinta. Diam-diam, malu-malu; baik karena belum begitu kenal maupun akibat terlanjur jadi teman sejak lama.

Lagu selanjutnya boleh jadi gambaran perjalanan romansa. Ini umum terjadi pada semua orang saat menjalin hubungan asmara.

 

“Gampangnya begini. Dalam lagu pada album 321° itu: tiga lagu pertama ialah fase pendekatan, tiga lagu selanjutnya fase menjalin hubungan, dan tiga lagu selanjutnya fase setelah berpisah. Jadi alur ceritanya dalam sembilan lagu itu,” gamblang Jalu.

Bagaimana dengan lagu kesepuluh? Jalu anggap sebagai epilog. Liriknya pun berbeda dengan sembilan lagu sebelumnya. Nadanya pun agak bluesy dengan lirik kacau dan kasar.

“Itu hanya sebagai bentuk salam perpisahan meskipun sulit dan meninggalkan banyak kenangan. Ibaratnya, mau tidak mau, ya sudah, kita memang harus udahan. Begitulah. Jadi tidak terlalu memengaruhi alur cerita album 321°,” pungkasnya.

Support KAPOL with subscribe, like, share, and comment

Youtube : https://www.youtube.com/c/kapoltv

Portal Web : https://kapol.tv/
Portal Berita : https://kapol.id/
Facebook : https://www.facebook.com/kabar.pol
Twiter : https://twitter.com/kapoltv