TASIKMALAYA, (KAPOL).- Komunikasi dua partai di Kabupaten Tasikmalaya yakni PKB dan Golkar semakin intens dalam menghadapi Pilkada Kabupaten Tasikmalaya tahun 2020 mendatang.
Bahkan, keputusan untuk berkoalisi hanya tinggal menunggu waktu yang tepat saja.
“Komunikasi dengan Golkar itu yang paling intens, namun belum final. Karena ada tahapan-tahapan yang harus dilalui di internal partai masih-masing,” kata Ketua Harian DPW PKB Provinsi Jawa Barat, H. Oleh Soleh kepada wartawan, Selasa (17/9/2019).
Menurut H. Oleh tidak menamfik, bahwa intensitas komunikasi dengan Partai Golkar khususnya di tataran provinsi sangat tinggi untuk menyikapi Pilkada serentak di 8 Kota/Kabupaten di Jawa Barat. Selain dengan Golkar, juga Partai Demokrat.
Kemungkinan untuk terjalin koaliasi hampir pasti terjalin, tinggal menunggu waktunya saja.
Meski demikian, PKB juga masih membuka komunikasi dengan partai lain. Skenario koaliasi PKB dengan partai lain selain Golkar dan Demokrat, masih bisa sangat terjadi.
Adapun alasan terjalin komunikasi yang intens dengan Golkar dan Demokrat, karena memiliki kesepahaman dan visi yang sama untuk membangun Kabupaten Tasikmalaya.
Hal ini bukan berarti mendahului atau melampaui kewenangan DPC, namun karena dirinya ditugaskan partai sebagai pembina di wilayah Priangan Timur.
Sehingga, dirinya selain berkoordinasi dengan ketua DPC juga berkoordinasi dengan jajaran pengurus di tingkatan wilayah.
“Alhamdulillah, sudah memiliki kesepahaman yang sama dan visi yang sama dengan Golkar dan Demokrat bahwa Kabupaten Tasikmalaya ini harus dibenahi,” tuturnya.
Dikatakan Calon Pimpinan DPRD Jawa Barat ini, Kabuapten Tasikmalaya ini perlu perubahan yang sangat signifikan agar cita-cita daripada masyarakat Kabupaten Tasikmalaya lebih maju, lebih adil dan lebih sejahtera.
Tentunya, untuk mewujudkan cita-cita itu, tentunya diperlukan koaliasi cukup kuat dan bisa diterima ditataran bawah.
Nah, sejauh ini partai yang sudah mendekat dan intens komunikasi yakni Golkar. Kemudian Demokrat juga sudah melakukan penggenjotan.
“Mudah-mudahan koaliasi ini bisa disepakati kemudian tentunya bisa direatui oleh DPP. Koalisi ini temanya Agamis Nasionalis,” katanya.
Dijelaskan dia, kenapa bertema koaliasi
“Agamis Nasionalis” dan mengedepankan Agamis. Karena Kabupaten Tasikmalaya ini sebagai Kota Santri, pesantren dimana-mana, para pemangkunya adalah tokoh agama. Sehingga kolaborasi agamis nasionalis ini penting sesuai dengan struktur daripada masyarakat Kabupaten Tasikmalaya,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, H. Yod Mintaraga membenarkan cukup lama pihaknya berdiskusi tentang Pilkada 8 Kota/ Kabupaten yang akan diselenggarakan di Jawa Barat 2020 mendatang, termasuk Kabupaten Tasikmalaya.
Bagi Golkar tentu terbuka dengan partai mana pun untuk berkoaliasi sepanjang memiliki kesamaan pandang terhadap masa depan daerah itu.
Artinya, memiliki visi dan misi untuk memajukan daerah dalam hal ini Kabupaten Tasikmalaya agar 5 tahun ke depan kondisinya lebih baik lagi dalam berbagai hal, baik dibidang sumber daya manusia, infrastruktur, pendidikan, kesehatan, sosial dan ekonomi.
Terlebih membangun karakter manusia yang memiliki sifat Akhlakul karimah.
“Karena itulah sebagai partai nasionalis, sebagai partai tengah. Partai Golkar membangun komunikasi dengan siapapun terlebih dengan partai-partai yang berbasis keagamaan seperti PKB di Kabupaten Tasikmalaya yang masyarakatnya sangat religius,” ucapnya.
Menurutnya, tidak itu saja karena dengan yang lainpun tetap dilakukan komunikasi termasuk denga Partai Demokrat.
Komunikasi ini juga tidak lepas koordinasi dengan pimpinan Partai Golkar di tingkat Kabupaten Tasikmalaya.
Agar kebijakan-kebijakan politik di tingkat Jawa Barat dapat berjalan dengan baik di tingkat Kota dan Kabupaten.
Terkait soal figur yang akan diusung, H. Yod mengatakan tunggu saja. Karena masih ada mekanisme yang harus ditempuh di internal partai sesuia aturan yang ada, ungkapnya. ***