KAPOL.ID – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung menghadirkan pertunjukan kesenian Sisingaan khas Kabupaten Subang Jawa Barat dan Tari jaipongan dari SDN 110 Pasirkaliki Komara Budi Bandung, Kamis 02 Januari 2025.
Kegiatan ini untuk melestarikan budaya dan menghadirkan suasana yang berbeda serta menghibur penumpang saat menunggu keberangkatan kereta api pada masa Angkutan Natal dan Tahun Baru 2024/2025.
Executive Vice President KAI Daop 2 Bandung, Dicky Eka Priandana menuturkan pertunjukan kesenian tradisional ini dihadirkan di Stasiun Bandung salah satu kolaborasi KAI Daop 2 Bandung bersama SDN 110 Pasirkaliki Komara Budi Bandung.
Dicky menyampaikan pertunjukan kesenian tradisional tersebut juga hadir dalam rangka memberikan pelayanan lebih bagi pelanggan kereta api di masa Angkutan Nataru 2024/2025.
Kesenian Sisingaan adalah sebuah bentuk kreatifitas budaya masyarakat kabupaten Subang, yang mendukung dalam keaktipan masyarakatnya.
Sebuah kreatifitas dimasyarakat tidak akan lepas dari perubahan secara alamiah dengan sendirinya, seiring perubahan jaman.
Awal mula keberadaan kesenian sisingaan di Kabupaten Subang berawal dari kegiatan ritual masyarakat yang akan menyunat anak laki-laki, dengan cara dihibur terlebih dahulu, diarak keliling kampung menggunakan kursi yang dihias atau disebut jampana.
Jampana diusung oleh empat orang dewasa, sedangkan calon pengantin sunat duduk diatas kursi yang telah dihias (jampana), musik pengiring dalam arak-arakan tersebut menggunakan alat musik seadanya seperti , Dog-dog, kendang, kempul, kecrek, dengan pola tabuh penca silat, dan improvisasi bersipat spontan (tidak terencana).
Gerak tari pengusung jampana tersebut belum ada gerak baku, masih bersipat helaran atau berjalan secara biasa, kostum yang digunakan seadanya.
Berdasarkan perubahan waktu dan jaman, seiring pergeseran fungsi dan bentuk kreatifitas masyarakat, jampana mengalami perubahan pada bentuk patung singa bongsang.
Yaitu, patung singa yang terbuat dari rangkaian bambu (Carangka) yang dibungkus karung goni, kepala dan kakinya terbuat dari Kayu Randu, rambutnya terbuat dari tali rapiya, matanya tebuat dari tutup botol minuman, dingusung oleh empat orang pengusung.
Sisingaan adalah simbol bentuk perjuangan masyarakat Kabupaten Subang terhadap penguasa, atau penjajah dari ketertindasan, pada waktu kekuasaan Kerajaan Inggris.
Patung singa melambangkan penguasa kaum penguasa, yaitu lambang Negara Kerajaan Inggris, anak sunat yang menunggang patung singa melambangkan generasi penerus bangsa, payung simbol pelindung geneasi penerus bangsa, pengusung melambangkan masyarakat pribumi yang tertindas
“KAI Daop 2 Bandung berharap aktivitas menarik tersebut dapat menambah pengalaman berkesan bagi para penumpang kereta api pada masa Angkutan Nataru 2024/2025,” tutup Dicky. ***