BUDAYA

Kata Budayawan; Kabupaten Tasikmalaya Serba Tertinggal

×

Kata Budayawan; Kabupaten Tasikmalaya Serba Tertinggal

Sebarkan artikel ini
Tertinggal
Acep Zamzam Noor. (Foto: kapol.id/Amin R. Iskandar)

KAPOL.ID — Kabupaten Tasikmalaya menatap hajat Pilkada 2024. Sejumlah nama muncul sebagai bakal calon Bupati dan Wakil Bupati, sekalipun belum terlalu mengerucut kepada tokoh A, B, C dan sebagainya.

Menariknya, bagi budayawan kondang asal Kabupaten Tasikmalaya sendiri, Acep Zamzam Noor; nama-nama yang sedang ramai diperbincangkan itu belum ada yang cocok memimpin Kabupaten Tasikmalaya. Ia bahkan mengatakan kalau tanah kelahirannya dalam kondisi serba tertinggal dari daerah lain.

“Sekarang masih terlalu banyak nama yang sifatnya mereka itu coba-coba pasang baligho dan lain sebagainya. Dari PKB saja ada berapa nama, kan? Banyak. Bagi saya, sejauh ini belum ada bakal calon yang cocok,” terang Acep Zamzam Noor.

Soal kondisi tertinggal, kata Acep Zamzam, hampir dalam segala bidang. Misalnya infrastruktur yang tidak merata. Di satu lokasi jalan bagus sekali, sementara di likasi lain rusaknya minta ampun.

“Sekarang bisa dicirikan, kalau ada jalan yang bagus berarti ada politikus yang menang di sana, baik Caleg maupun perolehan suara bupati. Itu tidak bagus, karena tidak mencerminkan kedewasaan berpolitik. Bukan negarawan gitu lah,” lanjut Acep Zamzam.

Di samping infrastruktur jalan, Acep Zamzam juga menyoroti fasilitas kesehatan dan pendidikan. Pada dua sektor tersebut juga Kabupaten Tasikmalaya jelas tertinggal.

“Soal kesehatan itu lihat saja kualitas Puskesmas yang ada, jangan jauh-jauh soal rumah sakit. Puskesmas-puskesmas kita kan jelek-jelek. Kalah jauh misalnya oleh Ciamis dan daerah-daerah lain. Bangunan sekolah juga banyak yang rusak,” tambah Acep Zamzam.

Terpasung Mafia

Saat ditanya soal keberpihakan pemimpin Kabupaten Tasikmalaya terhadap pengembangan kebudayaan, Acep Zamzam secara mantap menjawab “masih sangat jauh”. Salah satu indikatornya adalah buruknya kualitas sarana pariwisata.

“Kebudayaan ini kan sangat luas. Misalnya pariwisata, di mana yang bagus? Semua buruk. Seperti Galunggung, sejak dulu tidak ada kemajuan. Coba bandingkan dengan Garut, kita kalah. Padahal dari segi alam lebih indah Galunggung,” kata pria yang besar di lingkungan keluarga Cipasung itu.

Hal tersebut terjadi, dalam pandangan Acep Zamzam, karena pejabat Kabupaten Tasikmalaya terpasung mafia. Buktinya, saat ada investor yang mau terlibat dalam pembangunan, langsung muncul sejumlah protes, bahkan mengatasnamakan agama.

“Padahal persoalannya kan bisa saja soal bisnis, atau di sana ada mafia-mafia. Seperti penggalian pasir dan sebagainya. Makanya jalan Cisinga itu selamanya akan rusak, kan pengangkut pasir terus beroperasi,” tegas Acep Zamzam.

Untuk itu, satu-satunya jalan memajukan Kabupaten Tasikmalaya adalah menentukan pemimpin yang negarawan. Yaitu pemimpin yang dapat menunjukkan keberpihakan kepada semua pihak, bukan hanya kepada pendukungnya.

Support KAPOL with subscribe, like, share, and comment

Youtube : https://www.youtube.com/c/kapoltv

Portal Web : https://kapol.tv/
Portal Berita : https://kapol.id/
Facebook : https://www.facebook.com/kabar.pol
Twiter : https://twitter.com/kapoltv