KAPOL.ID — Harga beras di pasaran seputar Kabupaten Tasikmalaya sedang mahal. Padahal, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya mengklaim bahwa per tahun mengalami surplus beras hingga ribuan ton.
Beberapa waktu lalu, kapol.id menerima informasi dari Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan, Nuraedidin; bahwa pada masa pandemi Covid-19 saja surplus beras mencapai 5.000 ton.
Di tengah tingginya harga beras akhir-akhir ini Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Kabupaten Tasikmalaya; Iwan Ridwan juga mengakui bahwa sebetulnya secara umum beras di Kabupaten Tasikmalaya itu surplus. Karenanya, pihaknya akan memastikan penyebab di balik naiknya harga beras.
“Terjadinya kesimpang siuran atau ada yang naik atau tidak (harga beras, Red.) di pasar, kami punya data update per hari. Cuma data itu kan dari personal, dari petugas. Kami juga sudah menugaskan perangkat dinas untuk mengkroscek kebenaran harga itu,” terang Iwan, tempo hari.
Jika pada akhirnya ada distributor yang menjual beras di luar batas harga eceran tertinggi, maka kata Iwan pihaknya akan berkoordinasi dengan Satgas Pangan. Apalagi kalau informasi yang ia terima sampai detil di mana saja lokasinya.
Tahap selanjutnya, Satgas Pangan akan melibatkan unsur aparat penegak hukum (APH). Iwan sendiri mengaku bahwa pihaknya akan menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan, karena kewenangannya sebatas memantau keseimbangan dan stabilitas harga.
“Kalaupun terjadi ada pelanggaran-pelanggaran, itu kami akan menggandeng dari Satgas Pangan. Dari Polres dan Kejaksaan, ayo kita turun,” lanjut Iwan.
Di samping itu, Iwan juga memastikan bahwa untuk memantau peta masa panen padi, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan. Termasuk peta sebarannya, baik di dalam maupun dari dan ke luar wilayah Kabupaten Tasikmalaya.
“Sebetulnya itu kan bisa terpetakan, di mana saja yang masuk masa panen dan masa tanam. Termasuk sebaran beras yang dari luar dan dari kita ke mana saja. Itu juga harus kami ketahui, sehingga perkembangan harga di pasar itu bisa kita pantau. Mulai dari harga gabah basah, gabah kering hingga harga beras,” tandas Iwan.
Support KAPOL with subscribe, like, share, and comment
Youtube : https://www.youtube.com/c/kapoltv
Portal Web : https://kapol.tv/
Portal Berita : https://kapol.id/
Facebook : https://www.facebook.com/kabar.pol
Twiter : https://twitter.com/kapoltv