KAPOL.ID- Bagaimana pengelolaan atau manajemen Madrasah Diniyah dengan menerapkan protokol new normal, jadi tema utama dalam diskusi yang digelar di Ponpes Riyadul Ullum Kota Tasikmalaya Jumat (21/8/2020).
Diskusi yang digagas oleh Mahasiswa KKN STAI Tasikmalaya dalam program pengabdian masyarakat itu dihadiri oleh 43 kepala Madrasah dan guru Diniyah yang ada di Kelurahan Kahuripan Kota Tasikmalaya.
Dosen pembimbing KKN, kelompok 4 STAI Tasikmalaya, Laili Rahmatul Fajri, menekan agar para kepala madrasah mengubah pola pikir atau mindset, untuk terus berinovasi dan berkreasi dalam mengembangkan pendidikan di tengah masyarakat.
“Maksudnya dengan meningkatkan manajemen lembaganya sesuai perkembangan jaman melalui inovasi dan kreatifitas. Serta melakukan strategi-strategi yang efektif seperti pembinaan pendidik, kerjasama dengan pihak lain berkenaan pendanaan,” katanya.
Ia berharap dengan adanya inovasi dan kreativitas maka madrasah tidak dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Dan madrasah bisa mewujudkan pendidikan Islam yang berkualitas.
Dosen MPI, Ari Samsul Bahri, M.pd yang memberikan materi dalam diskusi tersebut mengatakan, Madrasah Diniyah harus dijadikan pendidikan pendukung oleh masyarakat dalam mencetak generasi berwawasan luas beriman dan bertaqwa.
“Untuk itu dibutuhkan sebuah inovasi dari pengelola madrasah dalam hal ini kepala madrasah dalam mewujudkan pendidikan Islam yang berkualitas,” katanya.
Mahasiswa KKN kelompok 4 STAI Tasikmalaya sendiri telah melaksanakan pengabdian masyarakat mengenai manajemen perubahan di Madrasah Diniyah.
—- Support KAPOL with subscribe, like, share, and comment —-
Youtube : https://www.youtube.com/c/kapoltv
Portal Web: https://kapol.tv
Twiter : https://twitter.com/kapoltv
Facebook : https://www.facebook.com/kabar.pol
Instagram : https://www.instagram.com/kapol_id
Portal Inside : https://kapol.id/