KAPOL.ID–Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Asep Sopari Al Ayubi berupaya mengadvokasi kepentiangan warga Kecamatan Tanjungjaya atas air. Pasalnya, dengan mengeringnya saluran irigasi sungai Ciramajaya, masyarakat tidak bisa mengolah sawah sampai 14 tahun.
Asep Sopari pun langsung terjun ke Kecamatan Tanjungjaya, Rabu (8/12/2021). Dirinya memfasilitasi dialog antara masyarakat Tanjungjaya dengan dinas-dinas terkait.
Perwakilan pemerintah yang hadir pada pertemuan tersebut antara lain perwakilan dari Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang Perumahan dan Permikiman (DPUTRPP) Kabupaten Tasikmalaya dan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Jawa Barat yang menangani Sungai Ciwulan-Cilaki.
Pertemuan tersebut merupakan bagian dari tindak lanjut dari aksi (hampir) seribuan warga Tanjungjaya di lingkungan pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya, Senin (29/11/2021). Sehingga pertemuan digelar di kediaman Oos Basor, Ketua Forum Masyarakat Tanjungjaya sekaligus Korlap aksi waktu itu.
“Saya datang ke sini sengaja membawa pihak-pihak terkait, untuk memastikan aspirasi warga sini terakomodir. Terpentingnya lagi ada solusi untuk permaslahan yang sedang dihadapi,” terang Asep Sopari membuka perbincangan.
Sejauh pantauan kapol.id, dialog para pihak berjalan kondusif, meakipun sesekali perwakilan masyarakat berbicara dengan nada tinggi. Terutama saat tidak puas terhadap penjelasan pihak DPUTRPP yang menyatakan pemeliharaan Ciramajaya bukan kewenangannya, melainkan Dinas PSDA Provinsi Jawa Barat.
Pada gilirannya, staf UPTD PSDA untuk Sungai Ciwulan-Cilaki mengemukakan bahwa pihaknya berkali-kali mengajukan anggaran untuk Ciramajaya selalu kandas akibat keterbatasan dana. Bagi masyarakat Tanjungjaya, penjelasan kedua pihak tadi jauh dari menghadirkan solusi.
Setelah terus berkoordinasi sekitar satu setengah jam, akhirnya diperoleh informasi bahwa usulan perbaikan saluran irigasi Ciramajaya sudah masuk ke Dinas PSDA Provinsi Jawa Barat. Angkanya sekitar 2,9 miliar, dari APBD murni Provinsi Jawa Barat.
Atas dasar tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Asep Sopari Al Ayubi mendesak semua pemangku kebijakan atas saluran irigasi Ciramajaya untuk segera memperbaiki dan merevitalisasinya. Baginya, revitalisasi irigasi Ciramajaya pada 2022 bersifat mutlak.
“Kami mendorong pada tahun anggaran 2022, yang anggarannya sudah tertera peruntukannya untuk irigasi Ciramajaya; betul-betul direalisasikan. Kami tidak mau ada kata-kata refocusing dan realokasi, bahkan dipindahkan lokasinya ke daerah lain. Itu mutlak untuk Ciramajaya,” tandasnya.
Dorongan Asep Sopari juga atas dasar peninjauan langsung ke lokasi. Pasalnya, setelah berdialog, semua pihak bersama-sama meninjau hektaran tanah pesawahan kering. Yang tumbuh hanya ilalang dan perkebunan singkong.
Pada saluran irigasi Ciramajaya sendiri, baik saluran primer maupun sekunder, memang tidak sedikit pun air mengalir. Ilalang juga tumbuh setinggi lutut orang dewasa.