KAPOL.ID – Momon Lentuk kini dikenal dengan kiprah pengabdian dedikasikannya dalam dunia pendidikan dan kemanusiaan.
Perjalanan kariernya dimulai dari ruang kelas hingga memimpin Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Majalengka. Di setiap peran yang diembannya, Momon selalu menanamkan nilai-nilai pengabdian dan komitmen yang tak tergoyahkan.
Momon yang lahir lahir di Kampung Lentuk pada 7 Juni 1968, memulai kariernya sebagai guru Bahasa Indonesia di SMAN 1 Majalengka, tempat di mana ia juga berperan sebagai Wakasek Humas. Sebagai seorang pendidik, Momon tak hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga menanamkan nilai kedisiplinan, integritas, dan tanggung jawab kepada siswa-siswinya.
Selain berperan sebagai guru, ia juga aktif dalam berbagai organisasi pendidikan. Pengabdiannya berlanjut saat menjabat sebagai Ketua Forum Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (FPPTK) Majalengka dari 2009 hingga 2019, dan Sekretaris Dewan Pendidikan Majalengka dari 2014 hingga 2019. Kontribusi Momon di berbagai organisasi ini mencerminkan dedikasinya untuk terus memajukan dunia pendidikan di Majalengka.
Tak hanya di dunia pendidikan, Momon juga menunjukkan kiprahnya di bidang birokrasi. Berbagai jabatan strategis pernah ia emban, seperti Kasi Peningkatan Mutu SMA Disdik Majalengka, Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Cigasong, dan Kepala SKB Majalengka. Kariernya terus berkembang hingga menjabat sebagai Kabid Paudikmas Disdik Majalengka, Kabid Pemuda dan Kewirausahaan Dispora Majalengka, dan Kabid Rehabilitasi Sosial di Dinas Sosial Kabupaten Majalengka.
Pengalaman Momon dalam birokrasi semakin bertambah dengan berbagai posisi penting lainnya, termasuk Kabid Promosi dan Ekonomi Kreatif di Disparbud Majalengka, Kabid Metrologi di Disperindag Majalengka, serta Kabid Budaya di Disparbud Majalengka.
Kini, Momon menjabat sebagai Kabag Prokompim Setda Majalengka, di mana ia bertanggung jawab dalam mengelola komunikasi publik dan memastikan transparansi informasi kepada masyarakat.
Kepemimpinan di PMI: Mengubah Tantangan Menjadi Peluang
Sebagai Ketua PMI Kabupaten Majalengka sejak 2019 hingga 2024, dan kini sedang menjalani periode kedua hingga 2029, Momon telah melakukan berbagai terobosan signifikan. Salah satu perubahan besar yang dilakukan adalah memindahkan posisi gedung Unit Donor Darah dari belakang ke depan, mengubahnya dari kondisi kumuh menjadi ruang yang nyaman dan segar, layaknya kamar hotel.
“Hal ini dilakukan untuk memberikan pelayanan yang memanusiakan manusia, menjadikan donor darah sebagai pengalaman yang positif bagi masyarakat,” ujar Momon, Minggu 1 September 2024.
Momon juga berupaya meningkatkan kesejahteraan pegawai PMI Majalengka dengan menyetarakan gaji mereka dengan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan memastikan mereka memiliki rekening di BJB. Selain itu, ia juga berperan dalam penambahan mesin dan peralatan pengolahan darah untuk meningkatkan kualitas pelayanan PMI Majalengka, setara dengan PMI di kota-kota besar seperti Bandung, Bekasi, dan Cirebon.
Di bawah kepemimpinan Momon, PMI Majalengka berhasil mendapatkan berbagai aset tambahan, termasuk kendaraan roda dua, mobil air bersih, mobil pick-up, dan mobil LUXIO melalui kredit yang dilakukan oleh unit markas PMI Majalengka. Semua upaya ini dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sehingga masyarakat merasa nyaman dan akrab dengan PMI Majalengka.
Momon memiliki visi besar untuk memindahkan gedung PMI Majalengka ke Jalan Kesehatan, dengan tujuan menciptakan kesetaraan pembangunan PMI dengan kabupaten lain yang lebih maju. Rencana ini didukung oleh hibah tanah seluas 2021 meter persegi dari Pemerintah Kabupaten Majalengka, yang diberikan oleh Pj. Bupati Majalengka, Dedi Supandi.
Momon berharap pembangunan gedung baru ini akan menjadi tonggak penting dalam peningkatan pelayanan kemanusiaan di Majalengka. Ia mengajak dinas-dinas terkait untuk bekerja sama mewujudkan pembangunan ini, sesuai dengan amanat UU No. 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan dan UU No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.
Literasi: Warisan Abadi Momon Lentuk
Selain peran-perannya di birokrasi dan PMI, Momon juga dikenal sebagai seorang yang mencintai literasi. Ia telah menulis ribuan puisi dan artikel, serta beberapa buku yang menjadi saksi dari komitmennya dalam dunia literasi. Bagi Momon, menulis adalah cara untuk meninggalkan warisan abadi, dan ia menjalani ini dengan penuh semangat di tengah kesibukannya.
Jejak langkah Momon Lentuk dari dunia pendidikan hingga kemanusiaan adalah kisah tentang dedikasi dan komitmen yang tiada henti. Sebagai seorang guru, birokrat, dan Ketua PMI, Momon telah memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat Majalengka.
Kepemimpinannya di PMI, di tengah berbagai tantangan, menunjukkan bahwa ia tidak hanya mengajar tentang kehidupan, tetapi juga langsung terjun untuk menyelamatkan nyawa.