KAPOL.ID –
Bunda Literasi Provinsi Jabar Atalia Pratya Ridwan Kamil meninjau kegiatan lomba perpustakaan tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan desa/kelurahan Provinsi Jawa Barat tahun 2020.
“Rechecking menjadi momen memotivasi pemerintah di tingkat bawah dalam memajukan perpustakaan. Sebab, perpustakaan menjadi tempat mengedukasi masyarakat,” ujar Atalia.
Di Kabupaten Sukabumi, lomba kali ini diikuti Perpustakan Insan Kamil di Desa Sukaraja, Kecamatan Sukaraja. Sementara di Kota Sukabumi, Perpustakaan SMA 4 di Kota Sukabumi.
Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi sangat berharap perpustakaan SMA 4, menjadi juara.
Apalagi keberadaan perpustakaan sekolah tersebut dilengkapi sejumlah literasi yang dinilai memadai sehingga layak untuk untuk mendapat penghargaan.
“Kami memberikan apresiasi kedatangan bunda literalisasi Jabar datang ke Kota Sukabumi,” katanya.
Selain memiliki kelengkapan yang cukup memadai, kata Fahmi, aktivitas perpustakan tidak hanya tersedia buku dari berbagai jenis juga memiliki andalan, yakni Pojok Curhat.
“Keberadaan ruangan tersebut dapat memberikan ruang gerak antara siswa dan guru untuk berinteraksi secara positif,” katanya.
Bunda Literasi Provinsi Jabar Atalia Pratya Ridwan Kamil memuji Perpustakaan Insan Kamil dan Perpustakaan SMA 4 di Kota Sukabumi.
Menurutnya, dua perpustakaan luar biasa dari bangunan hingga buku tertata rapi termasuk berbagai fasilitas lainnya.
“Bangunan dibuat keren, bukunya pun sudah cukup mewakili yang dibutuhkan masyarakat. Namun secara kuantitas harus terus ditingkatkan. Semua itu pasti berkat dukungan bupati yang luar biasa,” ujarnya.
Bahkan sistem kedua perpustakan sudah tertata lebih baik. Termasuk tenaga perpustakannya sudah terlatih. Teknologi sudah masuk ke desa.
“Kita mendorong sudut membaca seperti di Posyandu dan Puskesmas. Perpustakaan SMA 4 pun diharapkan menjadi literasi bagi para pelajar,” katanya
Sehingga, kata Atalia, perpustakaan menjadi tempat kreatif sehingga tidak sekadar edukasi dan informasi. Semua kebutuhan masyarakat harus dihadirkan dalam perpustakaan.
“Budaya literasi itu penting. Sebab, membutuhkan banyak wawasan agar mereka bisa produktif. Dikenalkan buku bisa inovatif dan kreatif. Bahkan menjadi manusia yang solutif,” pungkasnya.***