Oleh: Azis Abdullah (Redaksi KAPOL.ID)
SENAPAN angin Cipacing, sudah ada sejak 1961, pada saat itu diawali dengan adanya beberapa warga Jatinangor tepatnya di Cikeruh yang terbiasa membuat dan merawat senjata.
Senjata tersebut, sebagai upaya dalam mempersenjatai Organisasi Keamanan Desa (OKD), pada saat itu.
Sekira tahun 1964, senjata-senjata tersebut akhirnya ditarik oleh pemerintah dan tak lagi dipergunakan untuk OKD.
Imbasnya, beberapa warga yang sebelumnya bekerja merawat senjata untuk OKD, terpaksa berinovasi membuat senapan angin untuk dijual.
Menurut keterangan Ketua Koprasi Bina Karya Senapan Angin, H. Idih Sunaedi (70), bahwa sebanyak 5 orang perajin senjata untuk OKD pada saat itu, tampaknya beralih membuat senapan angin.
Bahkan, hingga sekarang pengrajin senapan yang berada di Cikeuruh atau lebih dikenal Cipacing, menjadi solusi perekonimian warga setempat.
Beberapa generasi sisa-sisa zaman OKD pun, kata dia, sampai sekarang, sebagian masih tetap menggeluti usaha membuat senapan angin.
Dari tahun ketahun, lanjutnya, perekonomian perajin senapan angin pun terus meningkat dan nama senapan angin cipacing pun kian menggelora.
Senapan angin cipacing, pemasarannya tembus hingga ke manca negara.
Bahkan, senapan angin cipacing, sempat ada dalam masa kejayaannya yang juga cukup diminati warga dari luar Jabar di Indonesia.
Dulu, dalam kurun waktu satu bulan saja para perajin senapan angin khususnya yang tergabung dalam Koperasi Bina Karya Jatinangor, mampu memproduksi senapan angin dalam jumlah banyak sekira ribuan unit dan itu dari berbagai model.
Namun, kini kondisi para pengusaha dan perajin senapan angin cipacing tampaknya mulai lesu dan usahanya pun semakin terpuruk.
Pesanan mulai menurun, kata dia, bahkan sebagian perajin mulai beralih profesi dengan alasan membuat aenaoan angin hasilnya tak menjanjikan seperti aebelumnya.
Hal itu akibat senapan angin cipacing mulai kalah bersaing oleh produksi dari beberala daerah seperti Surabaya.
Kondisi itu, ditenggarai minimnya promosi serta tak optimalnya bantuan permodalan bagi perajin.
Fakta sekarang, membuat senapan angin hanya sebagai upaya mempertahankan sejarah saja karena tingkat penjualan pun sudah mulai terbatas. ***