KANAL

Menkop UMKM: Kampus 4 UNIGA Dukung Target Pemerintah Cetak Sejuta Wirausaha

×

Menkop UMKM: Kampus 4 UNIGA Dukung Target Pemerintah Cetak Sejuta Wirausaha

Sebarkan artikel ini
Menkop UMKM saat meresmikan Gedung Kampus 4 UNIGA, di Jalan Terusan Pahlawan, Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Sabtu (8/10/2022).

KAPOL.ID – Menteri Koperasi dan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) RI, Teten Masduki menilai pembelajaran di fakultas kewirausahaan UNIGA (Universitas Garut) yang berlokasi di kampus 4, Jl. Pahlawan, Kelurahan Sukagalih, Tarogong Kidul Garut selaras dengan target pemerintah dalam upaya mencetak satu juta wirausaha mapan baru.

Seperti dijelaskannya, Pemerintah Indonesia di tahun 2025 punya target bisa menjadi negara maju.

Sebagai prasarat dari itu lanjut ia, di tahun 2024 kita harus memiliki wirausaha sebanyak 3,95 persen hingga 4 persen.

Jika target itu bisa dicapai lanjut Teten, maka di tahun 2025 negara kita akan menjadi empat kekuatan ekonomi dunia setelah Amerika, Cina dan India.

Sekarang katanya jumlah wirausaha di negara kita baru mencapai 3,47 persen atau masih rendah disbanding beberapa negara maju lainnya yang memiliki wirausaha sebanyak 12 persen hingga 14 persen.

“Nah disinilah kita juga perlu menyiakan para wirausaha yang punya inovasi bisnis, inovasi produck yang bisa bersaing dipasar dalam negeri maupun luar. Karena itu saya senang kalu nanati fakultas kewirausahaan UNIGA ini bisa menjadi ekosistem untuk pengembangan kewirausahaan di Kabupaten Garut, karena sebenarnya DNA orang Garut itu pembisnis,” tutur Teten, saat meresmikan Gedung Kampus 4 UNIGA, di Jalan Terusan Pahlawan, Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Sabtu (8/10/2022).

Peresmian sendiri ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Menkop UKM RI, disaksikan langsung Bupati Garut, Rektor UNIGA, Abdusy Syakur Amin, Ketua Yayasan Poppy Dharsono (YPD) , Poppy Dharsono, serta tamu undangan lainnya.

Pada kesempatan tersebut Teten pun mengatakan, mengingat Kabupaten Garut sudah lama dikenal dengan potensi kulit yang menjadi unggulan dibanding daerah-daerah lainnya, maka pihaknya pun akan memperkuat hilirisasi dari industri kulit.

Begitu pun katanya pengembangan depelopmen produk desain tingkingnya hingga model bisnisnya yang perlu juga dikembangkan di kampus UNIGA, termasuk nantinya pemberdayaan bagi para pengrajin yang sudah eksisting.

“Kita juga harus mengkriet pembisnis-pembisnis dari mahasiswa, karena kita butuh para pembisnis yang bisa terus mengembangkan bisnisnya,” terangnya.

Dengan demikian lanjut Teten, kini saatnya kampus bisa mengubah kurikulumnya, mengubah lening proses agar tujuannya bukan lagi mencetak pegawai pemerintah atau swasta, tapi harus mampu menyiapkan sebagai enterprener, mengingat lapangan kerja kita terbatas adanya.

“Sebagaimana kita ketahui, pada setiap tahun ada 3,5 juta lulusan baru yang akan masuk lapangan kerja dan dari jumlah tersebut mungkin hanya terserap sekitar 2 juta kalau pertumbuhan ekonomi kita 5 persen. Nah 1,5 jutamya kan nganggur,” tuturnya.

Itu alasannya lanjut Teten, sudah saatnya kita bertanggungjawab bisa mencetak mereka menjadi enterprener, dan menjadikan mereka pencipta kerja, bukan pencari kerja.

Hal yang sama pun katanya telah dilakukan beberapa universitas lainnya di Jakarta yang telah mengubah paradigma dimana sejak pertama kali masuk kuliah sudah menyiapkan bisnis plan, sehingga begitu lulus pun mereka bukan diberi tugas menulis skripsi, tapi punya usaha.

“Jadi harus begitu dari awal, ketika mahasiswa mulai masuk kuliah dia harus menyiapkan bisnis plannya. Lalu selama mereka belajar, dibantu para dosen terus sampai nanti mereka menjadikan bisnis plannya menjadi bisnis yang nyata,” tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Garut, Rudy Gunawan yang turut hadir mendampingi Menkop UMKM, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Teten Masduki yang telah berkunjung ke Kabupaten Garut, dimana salah satu agendanya meresmikan gedung Kampus 4 UNIGA yang memiliki berbagai fasilitas lengkap dan dan serba modern.

Rudy pun berharap, peresmian Kampus 4 UNIGA yang akan digunakan sebagai sarana belajar bagi mahasiswa Fakultas Kewirausahaan, Fakultas Teknik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam bisa dijadikan sebagai penguatan terhadap apa yang akan pihaknya lakukan di bidang kewirausahaan, mengingat tingginya animo mahasiswa yang mengaku ingin menjadi seorang pengusaha.

“Karenanya kampus ini ada di Garut dan milik orang Garut sudah pasti, pemerintah daerah memberikan dorongan,” tuturnya.

Menanggapi hal tersebut, Rektor UNIGA, Dr. Ir. H. Abdusy Syakur Amin, M.Eng., mengatakan, sesuai harapan pemerintah yang ingin menambah jumlah wirausaha, secara umum semua prodi di Uniga sudah diajarkan kewirausahaan, bahkan katanya, pihaknya menantang seluruh mahasiswanya untuk menjadi pengusaha.

Yang sangat unik lanjut Syakur, ada satu program khusus yaitu program kewirausahaan yang kini dijadikaan fakultas.

Alasannya, karena ada prodi-prodi berikutnya yang akan pokus pada satu bidang tertentu seperti bio kewirausahaan yang akan dikembangkan lebih luas lagi.
“Karenanya kami pun berterima kasih pada pa mentri pada pa bupati yang telah memberikan semangat kepada ade-ade kita. Itu membuktikan bahwa atensi pemerintah sangat tinggi,” tuturnya.

Syakur pun mengatakan, bahwa sebelumnya UNIGA sempat mengadakan kegiatan pesta wira usaha di kampus dengan melibatkan sejumlah mahasiswa yang menjadi pengusaha.

Tujuan dari acara tersebut katanya, selain untuk memotivasi bagi yang lainnya, paling tidak ada rasa kebanggaan diantara mereka bahwa dirinya bukan sekedar mahasiswa, tapi juga sebagai pengusaha.

“Hal merarik dari kegiatan tersebut, ternyata 80 persen pesertanya adalah mahasiswa, dan sisanya yang 20 persen dari masyarakat umum. Ini membuktikan bahwa anak-anak kita bisa lebih banyak yang ingin menjadi wira usaha dan produknya pun beraneka ragam dan unik-unik, sesuai dengan hasil penelitian mereka dari berbagai prodi yang berbeda-beda,” ungkapnya.

Sesuai harapan mereka lanjut Syakur, pada kesempatan tersebut ia pun berharap Menkop UKM bisa memberikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk membuat networking agar anak-anak mahasiswa bisa mendapatkan kesempatan mengakses pasar lebioh luas juga tekhnologi.***