KAPOL.ID –
Prosesi budaya ngertakeun cai berlangsung di Situ Cibeureum Tamansari Kota Tasikmalaya, Sabtu (11/11/2023).
Ada empat sumber air yang diambil dengan berjalan kaki dari berbagai penjuru Kota Tasikmalaya. Kemudian dibacakan salawat sebelum ditumpahkan di Situ Cibeureum.
“Air dalam gentong tadi dari empat penjuru. Pertama di sumber air Eyang Jagaraksa Purbaratu, Cibeas Syekh Abdul Ghorib, Cipawitra Mangkubumi dan Pendopo Tasikmalaya.”
“Kemudian disatukan dan ditumpahkan di Situ Cibeureum. Budaya buhun ini kembali kita angkat,” kata Ketua Pelaksana, Tatang Pahat.
Ia mengatakan, air merupakan sumber penghidupan dan di Situ Cibeureum ini airnya tak pernah mengering.
“Ngertakeun cai itu memakmurkan air sebagai sumber kehidupan. Alhamdulillah kita juga kedatangan tamu dari tujuh negara.”
“Ada Australia, Ukraina, Azerbaijan, ceko, timor leste, Bangladesh dan Papua Nugini. Kita juga kedatangan perwakilan 20 orang dari Dayak Kalimantan,” ucapnya.
Penjabat Wali Kota Tasikmalaya, Cheka Virgowansyah berharap kegiatan budaya seperti ini dapat menjadi even nasional.
Juga merencanakan untuk kunjungan balasan ke Dayak Kalimantan untuk mengenalkan budaya sunda.
“Rekan-rekan dari Dayak datang ke sini, tentu kita menghargai tamu yang datang dengan kunjungan balasan.”
“Saya berharap even seperti ini juga dapat menjadi agenda nasional pada tahun-tahun selanjutnya,” katanya.
Ia menuturkan, prosesi memakmurkan air hari ini dapat mewariskan budaya kepada generasi penerus.
Sebab bukan hanya untuk memakmurkan air, tapi memakmurkan diri kita sendiri dimana tubuh kita terdiri dari 70 persen air. ***