KANAL

Ono Surono: Waspadai Ide Pendirian Khilafah dan Radikalisme

×

Ono Surono: Waspadai Ide Pendirian Khilafah dan Radikalisme

Sebarkan artikel ini

KAPOL.ID – Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Ono Surono ST, menggelar sosialisasi 4 pilar kebangsaan dalam menangkal radikalisme dan intoleransi, di Ponpes I’anatul Mubtadi’in Jalan Kapuan Jaya, Desa Dukuh, Komplek YAPIIM Dukuh Indramayu, Rabu (23/9/2020).

Kegiatan tersebut dihadiri Ketua PW GP Ansor Jawa Barat Deni Ahmad Haidar, Komandan Densus 99 Banser Mohammad Nuruzzaman, Ketua PCNU Kabupaten Indramayu KH.Juhadi Muhammad, Ketua GP Ansor Indramayu Edi Fauzi, PAC Ansor se-Kabupaten Indramayu dan Banser se-Kabupaten Indramayu.

Ono Surono menerangkan, sosialisasi 4 Pilar MPR RI saat ini harus terus digalakan ditengah masyarakat terutama pada generasi muda untuk ditanamkan nilai-nilai kebangsaannya.

“Sosialisasi 4 pilar harus terus digalakan terutama pada generasi milenial, jangan sampai mereka tergerus oleh perkembangan zaman, apalagi ada paham radikalisme dan khilafah yang mengancam pancasila dan keutuhan Indonesia,” terangnya

Maka dari itu, lanjut Ono, kita perlu memelihara kewaspadaan terhadap ide pendirian khilafah dan radikalisme.

“Penyebaran paham khilafah maupun radikalisme masih terus dilakukan, meskipun dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Saat ini, tunas-tunas baru pendukung khilafah dan radikalisme telah tumbuh subur di era keterbukaan informasi,” ungkapnya

Ono Surono yang juga merupakan Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat juga menyampaikan, sebelumnya pihaknya mendorong segera terwujudnya Peraturan Daerah (Perda) tentang Penyelenggaraan Pesantren di Provinsi Jawa Barat.

Dikatakannya, pondok pesantren memiliki fungsi sebagai lembaga pendidikan, dakwah serta pemberdayaan masyarakat. Untuk memaksimalkan fungsi-fungsi itu, diperlukan produk hukum turunan Undang-Undang No. 18/2019 tentang Pesantren dalam bentuk perda.

“Jawa Barat memiliki jumlah Pondok Pesantren (Ponpes) terbanyak di Indonesia. Hampir 30% Ponpes berada di Provinsi Jawa Barat sehingga memerlukan perhatian khusus dari pemerintah daerah,” tuturnya

Perda Pesantren ini, kata Ono, diharapkan menjadi payung hukum bagi Pemprov Jawa Barat untuk melakukan pembinaan dan pemberdayaan terhadap Ponpes.

“Sehingga Ponpes sebagai wadah pembentukan insan berahklak mulia dan mengajarkan Islam rahmatan lil alamin ini benar-benar menjadi garda terdepan bagi terbentuknya Indonesia maju,” kata anggota Komisi IV DPR RI ini.

Ketua GP Ansor Indramayu, Edi Fauzi, meminta agar para generasi muda di Indramayu khususnya anggota GP Ansor untuk membersihkan propaganda khilafah yang dilakukan pihak-pihak yang ingin mendirikan negara sendiri.

Upaya tersebut, kata Edi, merupakan aksi nyata dalam melawan propaganda radikalisme dan terorisme guna menyelamatkan NKRI dari ancaman perpecahan.

Edi juga siap untuk mengerahkan anggotanya guna melindungi NKRI. Ia meminta seluruh pasukannya untuk bisa terlibat aktif dalam upaya menjaga NKRI dari ancaman radikalisme dan juga terorisme.

Ketua PCNU Kabupaten Indramayu, KH.Juhadi Muhammad mengatakan, 4 pilar ini nerupakan PBNU, artinya Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, Undang-Undang Dasar.

“PBNU sudah lebih dulu memelopori empat pilar. Empat pilar itu kan Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945, disingkat jadi PBNU,” cetus Juhadi, dalam sambutannya.

Juhadi mengajak GP Ansor dan warga nahdliyin untuk menciptakan Islam yang menerapkan nilai-nilai kebudayaan lokal, dan mengedepankan kebersamaan.

“Karena bagi NU, empat pilar negara sangat pas dengan jatidiri bangsa Indonesia,” tegasnya

Sementara, Nuruzzaman memaparkan, ansor memiliki sikap politik, yakni politik kebangsaan dan politik kerakyatan. Soal politik praktis dan pragmatis diserahkan ke partai politik.

“Kalau ada calon pemimpin yang mempunyai sikap politik kebangsaan dan politik kerakyatan ini, ya wajib kita dukung, meski tidak terbuka, karena ansor adalah organisasi,” terangnya

Namun demikian, kata dia, kalau ada anggota ansor yang ikut ke PKS, untuk segera dipecat, karena PKS ideologinya berbeda.

“Soal urusan NKRI, Pancasila, 4 pilar ini kita sudah selesai. Namun soal issue radikalisme dan khilafah ini bukan saja musuh NU, namun musuh kita bersama,” tegasnya

Dalam kesempatan itu, Nuruzzaman juga mengajak kader-kader ansor dan kader PDI Perjuangan yang turut hadir dalam acara tersebut untuk dapat sowan ke kiai.

“Jangan sia-siakan NU, ayoh silaturahmi ke kiai,” pungkasnya.***