KANAL

Pasca Bentrokan, Ratusan Karyawan PT BRP Belum Kembali Bekerja

×

Pasca Bentrokan, Ratusan Karyawan PT BRP Belum Kembali Bekerja

Sebarkan artikel ini
Ist

KAPOL.ID – Pasca terjadinya bentrokan di PT Bangun Ringan Perkasa (BRP) atau pabrik hebel di Jalan Raya Bandung KM 10 Desa Hegarmanah, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, Jumat (24/5/2024) lalu.

Hingga kini, ratusan Karyawan PT tersebut belum ada aktivitas atau bekerja kembali, Senin (27/5/2024).

Pasalnya, para karyawan saat ini belum di perbolehkan untuk melakukan aktivitas bekerja karena perusaan masih dipasangi garis polisi dan dalam pemeriksaan atau penyelidikan.

Berdasarkan pantauan dilokasi, PT BRP masih di jaga anggota kepolisian dan dipasangi garis polisi. Bahkan, belum ada yang diperbolehkan memasuki area perusahaan.

Penghentian aktivitas pekerja itu mendapatkan perhatian dari Serikat Pekerja Nasional (SPN) Cianjur.

Ketua SPN Cianjur Hendra Malik menyayangkan, penghentian sementara kegiatan produksi. Hal itu dinilainya akan berdampak kepada penghasilan para karyawan.

“Sangat disayangkan dihentikan dulu, mereka kan butuh penghasilan untuk menunjang kebutuhan keluarganya, padahal kan kalau ada sengketa itu urusan Bos perusahaan tersebut dengan pihak lain,” kata Hendra, Senin, (27/5/2024).

Hendra pun menyoroti, peran dari Pemkab Cianjur yang dinilai lambat dalam menangani nasib para karyawan.

“Dalam hal ini Disnakertrans Cianjur harusnya lebih cepat untuk menangani para pekerja, jangan sampai hak-hak pekerja tidak dipenuhi,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Bentrokan dua kelompok terjadi di PT Bangun Ringan Perkasa (BRP) di Jalan Raya Bandung KM 10 Desa Hegarmanah, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, Jumat (24/5/2024).

Berdasarkan pantauan di lapangan, bentrokan terjadi antara sekelompok orang Timur (Ambon) yang menyegel dan menduduki PT BRP atau Hebel dengan massa gabungan karyawan dan warga sekitar.

Bentrokan dipicu usai para karyawan diusir paksa sekelompok orang Timur (Ambon) pada Kamis (23/5/2024). Karena tidak Terima massa gabungan tersebut menyerang dan ingin mengusir kembali sekelompok orang ambon.

Massa yang menyerang dari luar dengan melempari kelompok ambon yang di dalam pabrik menggunakan baru dibalas kembali kelompok ambon. Bahkan, salah seorang kelompok orang Timur ada yang mengeluarkan sejata api, sehingga memicu kemarahan warga.

Saling serang batu pun terjadi antar dua kelompok tersebut.

Massa yang diluar kemudian merangsek masuk dengan menjebol pintu gerbang PT BRP. ***