KAPOL.ID – Keanekaragaman budaya Jawa Barat yang terdiri dari tiga wilayah budaya dikemas dalam tampilan pesona budaya Jawa Barat pada gelar senja, sesaat sebelum penurunan bendera dalam peringatan HUT Ke-79 RI Tingkat Provinsi Jawa Barat di Lapangan Gasibu Kota Bandung, 17 Agustus 2024.
Melibatkan sekitar 300 orang pelajar/mahasiswa, tampilan budaya ini menarik perhatian masyarakat termasuk sejumlah wisatawan asing yang turut menyaksikan tampilan yang dipersembahkan oleh dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat.
Kepala Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Benny Bachtiar turut memberikan semangat kepada para penampil dan menegaskan bahwa Jawa Barat harus bangga akan kekayaan budayanya.
Karena budaya yang kali ini ditampilkan hanyalah bagian kecil dari khazanah budaya Jawa Barat.
Lebih lanjut Benny menyampaikan apresiasinya jepada seluruh pendukung tampilan pesona budaya Jawa Barat
Kepala Bidang Kebudayaan, Febiyani yang sekaligus berperan sebagai penyusun konsep garapan dan sutradara, menjelaskan bahwa tampilan budaya Ini tidak hanya menjadi media hiburan semata, melainkan juga sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat mengenai keragaman budaya yang ada di Jawa Barat, khususnya yang telah menjadi warisan budaya tak benda baik lingkup Jawa Barat maupun nasional.
Dengan ditampilkannya beberapa karya budaya yang telah ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Takbenda Ini, diharapkan masyarakat akan lebih mengenal dan mencintai budaya lokal baik dari wilayah budaya sunda priangan, melayu Betawi, nlmaupun Cirebon Dermayon.
Febiyani menambahkan bahwa pelibatan pelajar dan mahasiswa dalam pertunjukan ini merupakan bagian dari upaya pewarisan agar generasi muda terlibat langsung dalam beragam giat budaya, sehingga akan menjadi bagian penting dalam pengalaman berkebudayaan mereka.
Karya budaya yang ditampilkan antara lain penca yang sudah ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda dunia, tari topeng cirebon, tari topeng cisalak, dan seni pertunjukan ulin barong sekeloa yang sudah menjadi wbtb indonesia, serta tari kukupu, dan tari kuda lumping.***