KAPOL.ID- PGRI Kabupaten Tasikmalaya terus bergerak mengajak semua elemen masyarakat untuk berjuang agar bisa menjadi pemenang dalam menghadapi pandemi covid -19. PGRI Kabupaten Tasikmalaya Menolak untuk menyerah terhadap covid-19.
Di ulang tahunnya yang ke 75 ini, PGRI Kabupaten Tasikmalaya mengajak para guru untuk terus bergerak menyadarkan masyarakat agar selalu mematuhi protokol kesehatan. Sehingga bisa menjadi pemenang dalam menghadapi pandemi Corona ini.
“Guru harus menjadi garda terdepan dalam mengedukasi masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan. Ini penting agar pandemi bisa segera berakhir,” kata ketua PGRI Kabupaten Tasikmalaya, H Akhmad Juhana Kamis (26/11/2020).
Hal itu disampaikan Akhmad Juhana kepada para pengurus cabang PGRI di tingkat kecamatan yang mengikuti pada dialog virtual. Hal itu digelar dalam rangka memperingati hari pendidikan Nasional dan ulang tahun PGRI ke 75.
Dialog virtual yang digelar di gedung Guru di Singaparna itu dihadiri oleh Sekretaris daerah Kabupaten Tasikmalaya, H Muhammad Zein, Kadisdikbuda Kabupaten Tasikmalaya, Dadan Wardana dan pengurus daerah PGRI Kabupaten Tasikmalaya.
Dijelaskan Akhmad Juhana, peran orang tua sangat penting dalam menerapkan protokol kesehatan karena siswa lebih banyak di rumah dari pada di sekolah. Jadi ketika belajar tatap muka dimulai kembali, para orang tua harus berperan aktif dalam melawan pandemi Corona.
“Jangan sampai sekolah malah menjadi klaster baru dalam penyebaran virus Corona. Jadi peran orang tua sangat penting dalam menerapkan protokol kesehatan. Termasuk juga para guru,” katanya.
PGRI kata Akhmad Juhana sangat mendukung digelarnya kembali proses belajar tatap muka. Hanya saja semua pihak harus menyiapkan diri untuk berjuang melawan pandemi, salah satunya dengan terus mentaati protokol kesehatan.
Sekretaris Daerah Kabupaten Tasikmalaya, H Muhammad Zein mengatakan pada Januari 2021 mendatang sesuai arahan Kemendikbud proses belajar tatap muka bisa dimulai termasuk di kabupaten Tasikmalaya.
“Saat ini kami di daerah sedang mempersiapkan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tatap muka di Januari 2021. Kami butuh dukungan semua pihak agar pelaksanaan KBM tatap muka bisa berjalan sesuai dengan rencana,” katanya.
Diakui Zein, KBM tatap muka di masa pandemi sangat tidak mudah. Butuh dukungan semua pihak agar sekolah tidak menjadi klaster baru. Yang paling mahal itu prilaku baik anak dan juga masyarakat utamanya orang tua dalam melaksanakan protokol kesehatan.
“Dan sebagai antisipasi ketika sudah ada vaksin Covid-19, kami akan berusaha guru sebagai garda terdepan bisa menjadi skala prioritas untuk divaksin bersama tenaga kesehatan,” katanya.
Sedangkan untuk anak, kata dia masih akan dirumuskan diusia berapa anak bisa mendapatkan vaksinasi. Namun yang jelas guru yang akan banyak berinteraksi dengan siswa akan diutamakan untuk divaksinasi. Dan itu kata dia akan dilakukan di awal Desember.