KAPOL.ID –
Kasus Covid-19 di Indonesia khususnya Sukabumi, masih terus meningkat setiap harinya.
Peran serta semua pihak untuk melakukan pencegahan harus terus dilakukan.
Salah satu upaya Palang Merah Indonesia (PMI) dalam ikhtiar memutus mata rantai penyebaran COVID-19 yakni berkolaborasi dengan insan jurnalis.
Melalui webinar online memutus mata rantai penyebaran COVID-19, PMI dan jurnalis Sukabumi melakukan diskusi untuk mencari solusi agar masyarakat patuh dan menerapkan protokol kesehatan.
“Peran jurnalis sangat penting karena memberikan informasi, edukasi dan entertain masyarakat untuk bersama-sama memutus mata rantai penyebaran COVID-19,” kata Pengurus PMI Pusat Bidang Kesehatan dan Sosial Heru Aryadi.
Menurutnya, peliputan tentang Covid-19 yang dilakukan seorang jurnalis tentunya sudah bisa dikatakan maksimal dalam memberikan informasi tentang bahaya hingga pencegahannya.
Namun, dengan kondisi masyarakat di Indonesia yang majemuk untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar melaksanakan protokol kesehatan harus dilakukan secara masif.
PMI sangat berharap kepada insan jurnalis untuk terus mengedukasi warga agar bisa mengubah kebisaannya tidak menyepelekan Covid-19, seperti harus mengenakan masker saat beraktivitas di luar rumah.
Penggunaan masker ini tentunya sangat penting untuk mengurangi risiko penularan. Kata kunci penggunaan masker pun harus benar jangan asal-asalan atau hanya sebatas untuk menghindarai razia saja.
Kemudian, mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas atau setelah memegang sesuatu dengan benar menggunakan sabun.
Selanjutnya membersihkan punggung tangan, sela jari, punggung jari, sekitar ibu jari, kuku dan bilaslah dengan air bersih atau mengalir.
Protokol kesehatan yang terakhir yakni menjaga jarak atau menghindari kerumunan.
“Tentunya tiga langkah protokol kesehatan itu harus terus diedukasikan kepada masyarakat agar kasus penularan Covid-19 bisa diminimalisasikan,” tambahnya.
Pimpinan PWI Kota Sukabumi Ahmad Rayadi mengatakan sejak awal pandemi jurnalis sudah membuat berbagai macam berita.
Namun di masa normal baru ini pemberitaan ada baiknya bisa memberikan kesan menakutkan kepada warga.
Tujuannya bukan untuk menakut-nakuti, tapi untuk menyadarkan atas kondisi saat ini sudah sangat mengkhawatirkan.
“Tentunya jurnalis bertanggung jawab untuk memberikan informasi dan edukasi agar warga jangan lalai dan lengah, karena virus ini terus bermutasi serta semakin berbahaya,” ujarnya.
Dalam webinar tersebut, Ketua Sukabumi Journalist Forum (SJF) Toni Kamajaya menjelaskan berbagai jenis pemberitaan tentang COVID-19 harus dilakukan baik yang menyejukan maupun menakutkan.
Semata-mata produk berita itu selain sebagai informasi juga mempunyai nilai edukasi.
Untuk mengubah kebiasaan masyarakat memang sulit, tetapi jurnalis agar tidak patah semangat serta tidak bosan memberitakan Covid-19.***
