KANAL

Pocong Gentayangan Viral, Warga Cianjur Geger

×

Pocong Gentayangan Viral, Warga Cianjur Geger

Sebarkan artikel ini
foto istimewa

KAPOL.ID – Isi video mirip hantu pocong yang beredar di media sosial sekitar tiga hari lalu, membuat geger warga Desa Haurwangi, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur.

Hasil penelusuran di Desa Haurwangi, hanya satu lokasi yang

Video tersebut, diduga direkam di kawasan Muhara sekitar Sungai Citarum atau perbatasan Cianjur dengan Kabupaten Bandung Barat.

Warga pun menyebutkan dugaan mirip pocong juga ada di tempat lain dan masih di Desa Haurwangi, namun tidak direkam warga.

Kesimpulan warga pocong tersebut berkeliling tak diam di satu tempat.

Diketahui, dalam tiga hari sudah banyak warga yang mengupload di akun media sosial masing-masing mengenai video diduga pocong ini.

Kabar yang terus merebak ini diantisipasi oleh pihak RT, RW, hingga kepala desa.

Mereka berharap warga waspada agar tak ada yang memanfaatkan situasi dengan menggiatkan ronda malam.

AI (36) seorang warga Desa Haurwangi mengaku tak mengetahui persis yang viral di media sosial itu direkam dimana.

Ia mengaku sempat melihat dugaan mirip pocong tersebut, tak jauh dari rumahnya.

“Saya sudah masuk rumah lalu diintip di jendela juga tetap ada dekat pohon pisang yang ada kolamnya, anak saya melihat juga,” ujar Ai, Rabu (38/9/2022).

Kabar tersebut sampai kepada ketua RW Pepep Kusnadi (52). Ia mendengar kabar tersebut dari pihak RT.

Maka ia bersama dengan RT dan Karang Taruna langsung menyisir lokasi menggunakan senter khawatir ada yang memanfaatkan situasi saat kampung sepi dan warga enggan keluar rumah.

Ketua RT Nanang Supriatna (57) membenarkan jika ia bersama dengan Karang Taruna lima hari yang lalu sempat melakukan ronda malam.

“Sebelum ada heboh-heboh ini juga ronda malam terus kami jalankan, saat mendengar kabar itu juga kami bersama dengan Karang taruna langsung bergerak, namun tak menemukan apa-apa,” katanya.

Kepala Desa Haurwangi, Sopyanudin menduga ada yang membuat konten untuk kepentingan media sosial.

Hal tersebut merujuk pada enam bulan lalu saat ia menegur seseorang karena kontennya terlalu berlebihan.

“Saya menduga ini ada yang membuat konten untuk kepentingan media sosial, dilakukannya dini hari, enam bulan lalu saya sempat menegur seseorang karena membuat konten yang juga berlebihan,” ujar Sopyanudin.

Ia berharap warga tetap waspada dan menggerakan ronda malam untuk menjaga kondusivitas dan keamanan lingkungan.

“Iya saya sudah minta kepada para RW dan RT untuk menggerakan ronda malam warga,” ujarnya.***