Oleh Rian Abdurrohman
Sebentar lagi, dalam beberapa tahun ke depan. Kita akan berada pada tahun pemilu, baik pileg, pilkada dan pilpres. Dan tidak dipungkiri para politikus sudah memulai tebar pesona, disini untuk incumbent atau petahanan sedikit diuntungkan.
Kenapa mereka sedikit diuntungkan? Ya, karena mereka mempunyai “senjata dan amunisi” . Bahkan tidak sedikit dari mereka dengan percaya diri bisa mengalahkan lawan-lawan politiknya, tapi terkadang ini menjadi bumerang bagi langkah mereka.
Lalu bagaimana dengan para wajah baru dalam dunia politik? Melihat kultur masyarakat kita, untuk yang mempunyai “modal” besar mungkin tidak akan sulit untuk meraih jabatan, walaupun banyak yang meleset dari harapan.
Untuk yang notabene hanya mengandalkan ide dan gagasan mungkin akan sedikit sulit untuk meraih simpati masyarakat, walaupun tidak ada yang tidak mungkin karena masyarakat kita sekarang sudah berangsur mulai terbuka pikirannya.
Permasalahan yang tidak pernah habis dalam kultur demokrasi kita adalah politik uang, apalagi sekarang kita berada dalam masa pandemi yang banyak dimanfaatkan untuk memulai politik uang.
Masalah ini memang pelik karena didukung oleh orang-orang yang dianggap lebih terpandang dikalangan masyarakat bawah dengan cara mendoktrin masuk politik harus bermodal besar.
Menurut saya ini adalah salah satu cara pembodohan terhadap masyarakat yang dilakukan secara turun temurun dan sangat jauh melenceng dari amanat bangsa Indonesia yang tertuang dalam pembukaan Undang-undang Dasar “mencerdaskan kehidupan Bangsa”.
Jika ini tetap dibiarkan maka bangsa kita tidak akan pernah maju. Sekaranglah saatnya kita berbenah dari politik “kotor” berangsur menjadi bersih dan menumbuhkan kesadaran bagi masyarakat agar menghindari politik uang.
Era digital ini, rakyat tidak mudah dibohongi karena sudah banyak informasi yang mudah diakses. Cara-cara lama sudah tidak bisa dipertahankan, money politik perlahan tumbang, yang berkarya yang bisa punya tahta.
Rian Abdurrohman, tinggal di
Dusun Emblegan RT 005 RW 002 , Desa Nagarajaya Kec. Panawangan Kab. Ciamis
Mahasiswa Semester 1 Ilmu Pemerintahan UT