KAPOL.ID — Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang, Tuti Ruswati, membuka acara Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Mengenali Kesiapan Tenaga Kerja Kabupaten Sumedang dalam Menyongsong Perkembangan Industri di Wilayah Rebana.”
Acara tersebut, berlangsung di Aula Tampomas Setda Sumedang yang diselenggarakan oleh Badan Pengelola Kawasan Rebana Provinsi Jawa Barat.
Kepala Badan Pengelola Kawasan Rebana, Bernardus Djonoputro menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan sumber daya manusia di Sumedang, agar dapat memanfaatkan potensi investasi yang masuk ke wilayah Rebana.
“Kami ingin memastikan bahwa sumber daya manusia setempat bisa menjadi yang terdepan dalam menghadapi perkembangan industri,” ungkapnya.
Diskusi ini melibatkan berbagai stakeholder, termasuk para pemangku kepentingan di bidang pendidikan vokasi.
Djonoputro menekankan pentingnya penyesuaian kurikulum pendidikan dengan kebutuhan industri, agar tenaga kerja di Sumedang tidak tertinggal.
“Kita harus memprioritaskan tenaga kerja lokal melalui kebijakan afirmasi,” tambahnya.
Rebana diprediksi akan menjadi pusat pertumbuhan baru, dengan industri masa depan seperti mobil listrik dan logistik modern.
Djonoputro mencatat bahwa penyerapan tenaga kerja di wilayah tersebut telah mencapai sekitar 18.000 orang dalam setahun terakhir, dengan target jangka panjang mencapai 4 juta tenaga kerja dalam 15 tahun ke depan.
Sementara itu, Irma Dewi Agustin, Kabid Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sumedang, menyatakan bahwa dalam FGD dibahas kebutuhan tenaga kerja di Rebana, yang diperkirakan akan membutuhkan 400.000 tenaga kerja.
Ia menekankan pentingnya peningkatan kompetensi angkatan kerja sesuai dengan kebutuhan industri.
“Pendidikan vokasi di Sumedang perlu disesuaikan, di mana praktek harus lebih mendominasi dibanding teori,” katanya.
Ia menyoroti perlunya kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dunia usaha, dan masyarakat untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja dan menekan angka pengangguran.
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi berencana mengembangkan model kolaborasi yang disebut Quintuple atau helix yang melibatkan lima unsur: pemerintah, akademisi, dunia usaha, dunia industri, dan masyarakat, serta mempertimbangkan faktor lingkungan.
Dengan kolaborasi yang baik, diharapkan Sumedang dapat memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh perkembangan industri di wilayah Rebana, menuju masa depan yang lebih baik. ***