KAPOL.ID –
Kabid PTKP HMI Cabang Tasikmalaya, Lutfi Abdul Aziz menyoroti pengadaan sarung menjelang Idul Fitri oleh Pemkot Tasikmalaya.
Anggaran sebesar Rp 800 juta itu bisa lebih dari 2.000 sarung merk A dan 500 merk B dari spek yang dilelangkan.
“Hemat kami, bisa mendapatkan lebih banyak dari yang didapatkan oleh Pemkot saat ini jika berkaca dari tahun kemarin,” kata Lutfi, Selasa (12/5/2020).
Ia juga menyoroti keterbukaan Pemkot Tasikmalaya dalam menangani covid-19. Realisasi anggaran bersumber dari APBD masih gelap.
Salah satu contohnya, alat pelindung Diri (APD) dan alat kesehatan lainnya. Saat ini yang disampaikan kepada publik melalui akun medsos Pemkot Tasikmalaya baru dari para donatur.
“Sedangkan yang bersumber dari anggaran daerah tidak disampaikan. Nilainya tidak sedikit,” kata mantan Presma STAI Tasikmalaya tersebut.
Lutfi menekankan supaya Pemkot lebih serius dalam menangani pandemi covid-19 di Kota Tasikmalaya. Kebijakan yang dihasilkan juga terukur dan terarah.
“Yang baru terlihat realisasinya hari ini hanya pengadaan seragam untuk tim gugus tugas.”
“Padahal ada yang lebih penting seperti pengadaan peralatan kesehatan serta melakukan tes massal covid-19 di Kota Tasikmalaya,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya Ivan Dicksan mengatakan proses pengadaan sarung jauh sebelum wabah covid-19. Bahkan sudah berjalan saat proses refocusing anggaran.
“Pengadaannya dari sebelum Maret, sekarang tinggal membayar pekerjaannya. Yang sudah berjalan, tidak bisa diganggu.”
“Mau dari Banprov, DAK juga sama. Masa pekerjaannya sudah lalu tidak kita selesaikan pembayarannya,” kata Ivan.
Terkait dengan seragam yang digunakan gugus tugas, itu bukan dari anggaran penanganan covid-19. Melainkan bersumber dari anggaran BPBD.
“Saya pastikan anggaran itu bukan dari gugus tugas,” tegasnya. ***