KANAL

Sisanya Tinggal 10,3 KM, Jalur KA Cibatu-Wanaraja Sudah Bisa Digunakan

×

Sisanya Tinggal 10,3 KM, Jalur KA Cibatu-Wanaraja Sudah Bisa Digunakan

Sebarkan artikel ini

WANARAJA, (KAPOL).- Pemerintah melalui PT Kereta Api Indonesia (KAI) terus mengebut pengerjaan program reaktivasi jalur kereta api Cibatu-Garut. Dipastikan akhir tahun 2019 ini pemasangan rel sepajang 19,5 kilometer itu bisa selesai sehingga jalur Cibatu-Garut sudah bisa dioperasikan.

Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro, menyebutkan saat ini pengerjaan jalur rel kereta api Cibatu-Garut baru selesai sampai Stasiun Wanaraja. Adapun panjang rel yang telah terpasang dan bisa digunakan saat ini baru sepanjang 9,2 kilometer.

“Saat ini baru separoh jalan yakni sepanjang 9,2 kilometer jalur yang selesai dan bisa digunakan yakni dari Cibatu sampai Stasion Wanaraja,” ujar Edi saat ditemui dalam acara ujicoba jalur di Stasiun Wanaraja, Kamis (3/10/2019).

Edi berharap pembangunan jalur dari Stasiun Wanaraja sampai Stasiun Garut sepanjang 10,5 kilometer bisa rampung akhir tahun ini.

Dengan demikian awal tahun depan jalur Cibatu-Garut dengan total 19,5 kilometer sudah bisa digunakan sepenuhnya.

Menurutnya, kelancaran proses penertiban sangat berpengaruh terhadap kelancaran pembangunan jalur.

Oleh karanya Edi menyampaikan terima kasih kepada semua pihak termasuk masyarakat yang telah membantu kelancaran proses penertiban sehingga pembangunan jalur bisa selesai sesuai agenda yang telah ditentukan.

Dikatakan Edi, dari hasil ujicoba jalur yang sudah dilakukan dari Satsiun Cibatu hingga Stasion Wanaraja, semuanya berjalan dengan lancar dan tanpa ada permasalahan.

Sepanjang jalur Cibatu-Wanaraja sendiri terdapat dua jembatan berukuran besar yang juga dapat terlewati dengan baik saat dilakukan ujicoba.

“Ujicoba jalur telah kita laksanakan dan semuanya berjalan dengan sangat lancar dan tidak da masalah apapun. Ini termasuk untuk dua jembatan besar yang kita lalui,” katanya.

Ketika ditanya kereta api kelas apa yang nantinya akan dioperasikan di jalur Cibatu-Garut ini, menurutnya secara prinsip harus ada kelas ekonomi yang diutamakan bisa mengangkut penumpang dulu.

Namun ini tak berlaku baku karena bisa juga dioperasikan kereta api kelas eksekutif apabila memang hal itu benar-benar diperlukan.

Begitupun terkait harga tiket, diakui Edi dirinya sampai saat ini belum bisa menentukannya.

Karena untuk dapat menentukan harga tiket, terlebih dahulu tentunya harus dihitung dulu.

Edi menyampaikan, untuk tahap pertama kereta api dari Garut mungkin hanya akan sampai ke Bandung dulu sehingga jika ingin ke Jakarta terlebih dahulu harus pindah kereta.

Namun ke depannya tak menutup kemungkinan ada juga yang bisa langsung ke Jakarta dari Garut dan itu tergantung tingkat kebutuhan masyarakat.

Reaktivasi terhadap sejumlah jalur kereta api yang sebelumya sudah mati termasuk jalur Cibatu-Garut ini tutur Edi, dilakukan dengan pertimbangan kian meningkatkanya kebutuhan masyarakat terhadap jasa angkutan kereta api.

Hal ini dikarenakan kereta api dianggap lebih epektif karena tak terganggu dengan kemacetan seperti halnya jenis angkutan darat lainnya. (KAPOL)***