KAPOL.ID–SK dari Golkar belum cukup jadi modal pasangan Iwan-Iip untuk maju mencalonkan diri sebagai pasangan calon bupati-wakil bupati. Sementara jadwal pendaftaran bakal calon untuk Pilkada Kabupaten Tasikmalaya tinggal dua pekan.
Golkar yang menduduki tujuh kursi DPRD masih butuh mitra koalisi, untuk memenuhi syarat 20% dari total anggota legislatif tingkat Kabupaten Tasikmalaya. Sekurang-kurangnya Golkar butuh satu partai saja untuk memuluskan pasangan Iwan-Iip.
Lampu hijau datang dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Kata Ketua DPD PKS Kabupaten Tasikmalaya, Dadi Supriadi, SK dari DPP PKS untuk Iwan-Iip akan turun dalam waktu dekat.
“Tidak akan ada perubahan. Kita sudah sesuai dengan Golkar, mengusung Pak Iwan sama Pak Iip. Bahkan sebetulnya masalah fiksasi itu, kita sudah lebih dulu, sebelum Golkar. Cuma masalah mekanisme saja,” ujar Dadi kepada kapol.id, di kantornya.
Dadi memang tidak bisa memastikan kapan SK dari DPP PKS akan turun. Cuma ia berharap secepatnya, karena sudah cukup lama menunggu; setidaknya sejak DPD PKS Kabupaten Tasikmalaya menyatakan mendorong Iwan Saputra sebagai bakal calon bupati.
Pengusungan Iwan Saputra sendiri, bukan kader internal PKS, kata Dadi atas banyak pertimbangan dan perjalanan panjang. Antara lain atas kesadaran bahwa faktanya PKS hanya menduduki tiga kursi di DPRD Kabupaten Tasikmalaya.
“Kalau tetap memaksakan kader sendiri, khawatirnya malah menjadi tidak maksimal. Sementara kita kan inginnya menang,” Dadi menambahkan.
Di samping itu, PKS juga menjalin komunikasi dengan banyak pihak. Misalnya dengan para ulama dan para tokoh Kabupaten Tasikmaya. Hasilnya, PKS menangkap kesan bahwa di antara nama-nama yang bermunculan sebagai bakal calon bupati, respek paling besar mengarah ke nama Iwan Saputra.
“Yang menjadi penyemangat kami juga, bahwa saat kami berkomunikasi dengan beberapa elemen, tidak ada resistensi terhadap Pak Iwan Saputra,” terang Dadi lebih lanjut.
Sejatinya, koalisi PKS dan Golkar sudah cukup sebagai modal bagi pasangan Iwan-Iip. Tapi PKS menegaskan bahwa koalisi bisa saja lebih besar, toh pihaknya sangat terbuka. Bahkan, secara gamblang Dadi mengungkapkan, bahwa dirinya mengharapkan PKB bisa bergabung.
“Mudah-mudahan PKB segera menyusul. Karena secara historis, Pak Iip itu kan putra dari salah satu deklarator PKB. Saya kira sangat logis bagi PKB kalau kemudian mengusung Pak Iip. Tapi, itu urusan internal PKB. Cuma kita berharap,” lanjutnya.
Terkait Iwan Saputra memilih Iip Miftahul Faoz sebagai bakal calon bupati, untuk berpasangan dengan dirinya; sikap PKS sangat positif. Dadi memandang Iip sebagai representasi dari kalangan santri.
“Pak Iip dari dunia pesantren, Pak Iwan dari birokrat. Jadi, kolaborasi birokrat dengan santri, itu ideal bagi Kabupaten Tasikmalaya. Sehingga, mudah-mudahan ini menang,” Dadi menandaskan.
—- Support KAPOL with subscribe, like, share, and comment —-
Youtube : https://www.youtube.com/c/kapoltv
Portal Web: https://kapol.tv
Twiter : https://twitter.com/kapoltv
Facebook : https://www.facebook.com/kabar.pol
Instagram : https://www.instagram.com/kapol_id
Portal Inside : https://kapol.id/