KAPOL.ID – Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Logistik (Stimlog) bergandengan bersama Koperasi Gunung Luhur Berkah (Koperasi Produsen GLB) menggelar Workshop Coffee International yang diikuti forum bisnis dari Timur Tengah, Selasa (11/2/2020).
“Keterlibatan Stimlog pada kegiatan Workshop Coffee bersama Koperasi Produsen GLB saat menjamu forum bisnis yang berasal dari manca negara khususnya Timur Tengah dalam rangka mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri dari 3 point penting yakni Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, dan Pengabdian Kepada Masyarakat,” kata Ketua Stimlog Rachmawati Wangsaputra, Ph.D.
Secara keilmuan, kata Rachmawati, STIMLOG sebagai perguruan tinggi yang fokus pada pada bidang logistic dan rantai pasok di Indonesia pada prakteknya sangatlah dibutuhkan oleh bagi stakeholder dalam mengatur tata niaga kopi. Sehingga saat melakukan workshop kepada forum bisnis tersebut STIMLOG memberikan ulasan sederhana yang dapat dipahami oleh peserta agar mengetahui rantai pasok komoditas kopi yang ada di Indonesia.
“Secara garis besar komoditas kopi memiliki peta rantai yang sangat sederhana, yakni dari petani, pengumpul atau pengola dan Pasar. Namun dari masing-masing mata rantai dapat menjadi bisnis besar, misalkan pada rantai pengumpul atau pengelola dapat berkembang menjadi bisnis-bisnis kecil sebagai pengumpul hasil petani, sebagai pengola buah kopi menjadi bubuk kopi, sebagai bisnis jasa pengantaran ke pembeli kopi bahkan sebagai eksportir,” katanya.
Coffee Workshop yang diikuti oleh forum bisnis ini dilakukan secara marathon selama 2 minggu dari Tanggal 27 Januari 2020 hingga Tanggal 11 Februari 2020 diikuti peserta dari Arab Saudi Arabia 11 orang, Australia 1 orang, Riyath 4 orang, Dominica 1 orang, Philipina 1 orang dan Indonesia 2 orang. Adapun kegiatan workshop coffee dengan materi pelatihan di Cianjur, Bogor dan Subang.
Seperti yang dikatakan Ketua Koperasi Produsen Gunung Luhur Berkah, Miftahudin Shaf, SH bahwa workshop Coffee dengan materi pelatihan budidaya berkelanjutan (good agriculture practice), pasca panen (post harvest), mengenal lebih jauh kopi arabika dan pelatihan barista kopi (coffee barista training).
“Kegiatan Workshop Coffee Internationalyang merupakan pertama kali dilakukan oleh Koperasi Produsen GLB mengadakan pelatihan dimana pesertanya berasal dari luar negeri selama 14 hari . Dibagi dalam beberapa sessi, pertama sessi rosting dan barista, sessi wisata, pengenalan budidaya kopi di Indonesia secara umum. Kemudian pengetahuan pasca panen, kunjungan kekebon kopi, kunjungan tempat-tempat wisata di Jawa Barat,”jelas Miftahudin yang akrab dipanggil Miftah.
“Dengan melakukan kegiatan workshop coffee berscala internasional ini dalam rangka menerobos pasar baru, dimana perlu diketahui juga bahwa kopi Indonesia ini khususnya tidak dikenal di Arab Saudi, karena memang secara data kita tidak ekspor kesana, kenapa tidak ekspor kesana ? karena bisnis besar dibidang kopi bekerjasamannya dengan importir-importir di Amerika dan Eropa sehingga tidak ada kerjasama dengan importir-importir dari Saudi Arabia atau Timur Tengah dan sekitarnya,”papar Miftah.
Dengan terobosan membuka pasar baru yakni pasar tradisional diperkenalkan secara utuh langsung kelapangan bahwa kopi Indonesia secara kualitas dan bila kebutuhan kopi disana dapat dipenuhi secara kuantitas. Mereka juga mengetahui bahwa produsen kopi Indonesia nomer 4 didunia, sehinga sangat disayangkan bila di Arab Saudi kopi Indonesia tidak dikenal, padahal secara emosional Indonesia dengan Arab Saudi mempunyai kedekatan secara emosional.
“Kegiatan workshop coffee ini juga melibatkan beberapa pihak, yakni Specialty Coffee Association of Indonesia (Scai) atau Asosiasi Kopi Spesial Indonesia, STIMLOG yang mana sudah ada kerjasama antara sekolah tinggi dengan korporat atau Koperasi Produsen GLB dalam rangka pengabdian, penelitian yang sudah berjalan 3 tahun. Atas dasar kerjasama tersebut, setiap kali ada kegiatan seperti ini STIMLOG selalu dilibatkan dengan berbagi materi apa yang bisa dishare oleh STIMLOG, sehingga kita juga sampaikan kepada peserta bahwa dalam berbisnis khususnya perkopian atau apapun bisnisnya tidak bisa jauh dengan urusan logistik,”ungkap Miftah.
Keberadaan STIMLOG sangat penting bagi kami karena dari sisi kegiatan logistik merupakan domain STIMLOG, sementara kami dari sisi bisnisnya boleh dikatakan nol untuk urusan manajemen logistik. Harapannya melalui hasil penelitian ada output atau opsi untuk cara menangani logistik seperti yang dikerjakan menemukan formula yang termurah, apa yang lebih efektif sehingga kami dapat menduplikasinya, lanjut Miftah.
“Di samping itu pada kegiatan Workshop Coffee ini kita menaruh kepercayaan kepada peserta bahwa kegiatan ini diadakan tidak sporadis, tapi terkonsep dan ada pihak-pihak pendukung secara akademis,”pungkas Miftah.
Sementara itu, perwakilan peserta workshop Coffee, Gamal Abdullah Ali yang berasal dari Jeddah- Arab Saudi mengatakan,”Sangat senang mengikuti Workshop Coffee selama 14 hari ini. Kita bisa langsung mengetahui budi daya kopi secara umum di Indonesia, pelajaran penting saat merosting kopi dan yang tak kalah penting yakni menyajikan kopi saat pelatihan barista. Selain itu kita juga mengetahui rantai peta peredaran kopi dari mulai petani sampai kepada eksportir, sehingga kita juga mengetahui kenapa selama ini Kopi Indonesia tidak masuk ke Arab Saudi. Semoga dengan kegiatan ini sudah mulai banyak minat pebisnis-pebisnis kopi dari Arab Saudi yang dapat bekerja sama dengan Koperasi Produsen Gunung Luhur Berkah dan kegiatan ini bisa terselenggarakan lagi beberapa waktu.” (TFH)