KANAL

Tangkal Stigma Negatif, PDI Perjuangan Garut Santuni Anak Yatim

×

Tangkal Stigma Negatif, PDI Perjuangan Garut Santuni Anak Yatim

Sebarkan artikel ini

TARKI, (KAPOL).- Isu miring yang selama ini menerpa Partai Demorasi Indonesia (PDI) Perjuangan harus ditangkal dengan melakukan langkah-langkah yang positif dan nyata di masyarakat.

Dengan langkah positif yang dilakukan, lambat laun isu yang menyebutkan PDI Perjuangan memiliki ideologi yang bertentangan dengan ajaran Islam dan juga ideologi bangsa akan tersingkirkan dengan sendirinya.

Hal itu diungkapkan Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Garut, Yuda Puja Turnawan saat ditemui pada acara tabigh akbar dalam rangka memperingati tahun baru Islam 1 Muharram 1441 Hijriyah di sekretariat DPC PDI Perjuangan Garut di Jalan Merdeka, Kecamatan Tarogong Kidul, Senin (16/9/2019) malam.

Yuda berharap, moment tahun baru Islam juga bisa dijadikan bahan evaluasi oleh seluruh jajaran PDI Perjuangan Garut mulai dari pengurus DPC, PAC, ranting, serta para anggota dewan fraksi PDIP DPRD Garut agar bisa hijrah ke arah yang lebih baik.

Hal ini bukan hanya untuk kepentingan dan kemajuan partai tapi lebih jauhnya juga untuk kepentingan dan kemaslahatan masyarakat luas.

“Dalam hal ini, kita tentu harus lebih baik dalam berbagai konteks baik nilai ibadah maupun konteks politik. Kita harus bisa meningkatkan kinerja bagaimana bisa menjembatani kepentingan masyarakat agar lebih baik lagi,” ujar Yuda.

Disampaikannya, tahun baru Islam ini juga diharapkan bisa dijadikan momen untuk bisa meninggalkan hal-hal yang bersifat negatif yang bisa menimbulkan kesan kurang baik di masyarakat.

Ini juga salah satu alasan kenapa pihaknya menggelar tabligh akbar dan meminta seluruh jajaran PDI Perjuangan Garut untuk hadir dalam kegiatan.

“Kita harus lawan stigma negatif yang selama ini berkembang di masyarakat tentang PDI Perjuangan. Ini akibat maraknya hoax yang dihembuskan pihak-pihak tertentu yang tidak senang terhdap PDI Perjuangan,” katanya.

Selain untuk melawan stigma negatif di masyarakat tutur Yuda, kegiatan ini juga sebagai salah satu bentuk kepedulian DPC PDI Perujuangan terhadap masyarakat.

Oleh karenanya, dalam kegiatan ini juga dilakukan pemberian santunan terhadap 50 anak yatim.

Diharapkannya, pmberian santunan itu juga menjadi contoh bagi para kader PDI Perjuangan Garut agar lebih peduli terhadap sesama terutama mereka yang kurang mampu.

Meurutnya, di Kabupaten Garut sendiri sat ini masih begitu banyak warga yang patut mendapatkan perhatian mengigat tingkat kemiskinan yang juga masih terbilang tinggi.

Tokoh ulama sekaligus pimpinan Pondok Pesantren Fauzan Sukaresmi, KH Aceng Abdul Mujib atau Ceng Jijib yang juga jadi penceramah dalam kegiatan itu menilai kegiatan yang diselenggarakan DPC PDI Perjuangan Garut ini sebagai hal yang sangat positif.

Ini juga bisa menjadi salah satu bukti jika tuidngan miring yang ditujukan ke PDI Perjuangan selama ini tidaklah benar.

“Katanya PDI Perjuangan itu bagian dari PKI, itu isu yang cukup santer beredar selama ini. Masa ada PKI menggelar kegiatan tabligh akbar dan memberikan santunan kepada anak yatim,” kometar Ceng Jijib.

Menurut Ceng Jijib, kegiatan yang diselenggarakan DPC PDI Perjuangan Garut ini juga mengandung banyak pesan moral untuk mengjak kepada orang untuk melakukan kebaikan.

Kegiatan ini juga dinilainya sebagai sebuah jawaban yang sangat cerdas tentang eksistensi PDI Perjuangan yang selama ini banyak dinilai lebih ke arah yang negatif.

“Saya berharap dengan terselenggaranya kegiatan ini tidak hanya memberikan jawaban tapi juga bisa memberikan manfaat yang besar khususnya bagi seluruh masyarakat Garut dan umumnya masyarakat Indonesia. Saya juga ingin mengajak warga untuk tidak mudah dipecah belah dengan isu yang tidak jelas kebenarannya,” kata Ceng Jijib. (Aep Hendy S)***

Foto | Ketua DPC PDI Perjuangan Garut, Yuda Puja Turnawan memberiukan santunan terhadap anak yatim pada acara tabligh akbar dalam rangka memperingati tahun baru Islam 1 Muharram 1441 Hijriyah di sekretariat DPC PDI Perjuangan Garut di Jalan Merdeka, Kecamatan Tarogong Kidul, Senin (16/9/2019) malam.