OPINI

Tantangan Jurnalis dan Masyarakat Era Digital

×

Tantangan Jurnalis dan Masyarakat Era Digital

Sebarkan artikel ini

Oleh Agi Sugiana
Mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Informasi
Universitas Garut Konsentrasi Jurnalistik

Pada era modern seperti sekarang ini, di mana kemajuan teknologi semakin berkembang khususnya dibidang informasi menjadikan masyarakat kebanjiran akan informasi. Kebanyakan masyarakat tidak siap menerima informasi yang terus menerus hadir, hasilnya masyarakat menelan mentah-mentah informasi yang didapat tanpa memastikan kebenaran apakah informasi yang didapat merupakan informasi yang benar atau informasi yang salah dalam kata lain informasi hoaks.

Hal demikianlah yang harus menjadi perhatian para jurnalis dalam menulis sebuah berita atau inforamasi yang akan disebarkan kepada masyarakat luas, para jurnalis harus melihat dan memperhatikan sumber tulisan yang mereka buat, para jurnalis harus bisa meyakinkan masyarakat luas bahwa informasi atau berita yang didapat oleh mereka merupakan berita atau informasi yang sesuai fakta dan dapat dipertanggunjawabkan. Sehingga nantinya tidak akan menimbulkan suatu kebingung dimasyarakat apakah berita ini benar atau bohong.

Karena pada era sekarang ini setiap orang mempunyai kebebasan untuk menyebarkan informasi dengan hadirnya istilah jurnalisme warga (citizen journalism). Setiap orang yang mempunyai informasi bisa mempublisnya sendiri lewat platform yang mereka buat atau bisa mengirimkan berita atau informasi lewat flatform media online yang sudah jelas keberadaannya semua itu bisa dilakukan karena semakin berkembangnya teknologi informasi semakin memudahkan manusia untuk melakukan sesuatu hal.

Dikutip dari beritasatu.com anggota dewan pers Jomalul Insan dalam pembekalan UKW LKBN Antara menyebutkan per November 2021 ada sekitar 200.000 pekerja wartawan hanya saja yang sudah terdaftar dan tersertifikasi oleh dewan pers ada sebanyak 17.000 lewat uji kompetensi wartawan (UKW) yang dilakukan oleh organisasi kewartawanan diantarnya yang aktif melakukan uji kompetensi wartawan yaitu persatuan wartawan Indonesia (PWI).

Dengan masih minimnya wartawan yang sudah tersertifikasi ini menjadi PR bagi setiap organisasi kewartawanan dan juga perusahaan media untuk melakukan uji kompetensi wartawan secara rutin sehingga nantinya Jurnalis/wartawan yang sudah tersertifikasi bisa memberikan gambaran/arahan/pemahaman kepada masyarakat yang ingin menyebarkan informasi dalam hal ini yaitu jurnalisme warga dalam bentuk apapun.

Misalnya, edukasi lewat kegiatan webinar atau workshop kepenulisan sehingga nantinya masyarakat tidak hanya sekedar menyebarkan berita atau informasi begitu saja, akan tetapi tau bagaimana cara menulis berita yang baik dan benar dan tidak menyalahi kode etik jurnalistik.

Semakin berkembang pesatnya teknologi inforamsi ini menjadi tantangan tersendiri bagi jurnalis dan masyarakat yang mana masyarakat harus bisa lebih memfilter informasi atau berita yang mereka dapatkan sehingga tidak menimbulkan suatu pemaham yang keliru. Untuk jurnalis dengan semakin pesatnya teknologi informasi menjadi tantangan yang nyata yang harus dihadapi di mana selain harus terus mencari informasi yang kian hari kian membanjiri, jurnalis juga harus bisa meyakinkan masyarakat tentang kebeneran dari informasi atau berita yang disampaikan.

Akibat dari terus membludaknya informasi, para perusahaan media menuntut pada jurnalis untuk terus memberikan informasi terupdate tentang peristiwa atau kejadian yang sedang hangat terjadi kepada masyarakat luas sehingga masyarakat tidak akan ketinggalan informasi. Dengan hadirnya era digitalisasi ini media tidak hanya menyebarkan informasi disatu platform saja akan tetapi merambah ke semua flatform digital seperti media online dan media sosial yang lebih sering di akses oleh masyarakat dibandingkan dengan media penyebar informasi konvensional seperti televisi, koran, dan radio.

Pada akhirnya masyarakat sebagai penerima informasi lebih memilih flatform yang simple, dalam artian flatform yang bisa diakses kapan saja dan di mana saja sehingga tidak menggangu aktivitas mereka, dengan hadirnya era digital ini masyarakat bisa mendapatkan itu hanya dengan bermodalkan smartphone dan koneksi internet mereka sudah bisa mengakes informasi yang bereka inginkan di berbagai flatform media online atau media sosial.