TASIKMALAYA, (KAPOL).- Perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi yang begitu pesat dalam beberapa dekade terakhir ini, telah meningkatkan jumlah penggunaan internet di seluruh dunia tak terkecuali di Indonesia.
Guna mengimbangi kemajuan tersebut Bank Indonesia Kantor Perwakilan Tasikmalaya gelar pelatihan on boarding UMKM, di ruang Bale Priangan, Kantor Perwakilan BI, Kamis (26/9/2019). Pelatihan tersebut bekerjasama dengan Shopee Indonesia dan LinkAja.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya, Heru Saptaji mengatakan, berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Internet World Stats tahun 2018 Indonesia menduduki peringkat ke-5 sebagai negara dengan jumlah pengguna internet terbesar, yaitu sebesar 143 juta jiwa setelah Cina, India, Amerika, dan Brazil.
Sementara data yang dikeluarkan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), tercatat pada tahun 2018 penetrasi pengguna internet di Indonesia mencapai 64,8% dari total seluruh penduduk Indonesia.
Berdasarkan data tersebut sebagian besar pengguna aktif internet mengakses konten hiburan seperti video dan film, sosial media maupun fasilitas bertukar pesan.
Dilihat dari perkembangan pengguna internet di Indonesia, dapat diprediksi bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia akan semakin meningkat.
“Tujuan penggunaan internet juga semakin beragam, dari kebutuhan mengakses media hiburan hingga transaksi bisnis. Berdasarkan data yang dirilis oleh lembaga riset Statista pendapatan yang diperoleh dari bisnis e-commerce di Indonesia meningkat sebesar 56% dari tahun sebelumnya dengan nilai pendapatan mencapai Rp265 triliun hingga bulan Agustus 2019,” kata Heru, usai pelatihan.
Dikatakannya, Nilai pertumbuhan pendapatan e-commerce merupakan salah satu dampak dari peningkatan penetrasi pengguna internet di Indonesia yang terus meningkat.
Perkembangan bisnis e-commerce di Indonesia yang tinggi menunjukkan bahwa terdapat nilai ekonomi potensial yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha dalam mengembangkan pasar baru melalui penjualan secara online.
Penjualan ini dapat dilakukan melalui marketplace seperti Shopee, Bukalapak, Tokopedia maupun conversational commerce seperti Instagram dan facebook.
“Melalui platform-platform ini memungkinkan penjual dan pembeli dari berbagai belahan dunia untuk langsung bertransaksi yang berdampak pada perekonomian yang semakin borderless,” katanya.
Sementara penyelenggaraan kegiatan on boarding ini, kata Heru, merupakan tindak lanjut dari usaha Bank Indonesia dalam menaikkan kelas UMKM. Dalam merespon perkembangan teknologi UMKM diharapkan dapat terhubung pada media penjualan online dan kanal pembayaran digital.
“Kegiatan on-boarding ini akan dilaksanakan selama dua hari, dimana pada hari ini terdapat narasumber dari Shopee Indonesia yang akan memberikan materi mengenai tips and trick penjualan online, teknik fotografi, dan transaksi keuangan digital,” katanya.
Selanjutnya pada esok hari akan terdapat materi mengenai QRIS UNGGUL yang meliputi pengertian, keunggulan dan cara pembuatannya dengan narasumber dari Bank Indonesia dan LinkAja.
“Melalui penyelenggaraan pelatihan ini, kami berharap para peserta pelaku UMKM dapat menyerap ilmu sebanyak-banyaknya sehingga dapat mewujudkan tujuan UMKM Go Digital. Sehingga kita semua dapat meningkatkan kontribusi kita terhadap perekonomian di Wilayah Priangan Timur,” ujarnya.
Pihaknya meyakini dengan sinergi yang baik antara pemerintah dan pelaku usaha khususnya UMKM di Indonesia, dalam memajukan transaksi online pembayaran secara digital dapat memberikan kontribusi lebih besar bagi perekonomian nasional. (KP-07).***