TASIKMALAYA, (KAPOL) – Bursa pencalonan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Tasikmalaya 2020 terus bermunculan. Kali ini salah satu putra dari Keluarga Besar Pondok Pesantren Miftahul Huda Manonjaya, KH Didi Abdul Hadi siap tampil bersaing dengan kandidat lain.
Ratusan Baligo menyebar dari sebelah Utara Perbatasan Tasikmalaya-Garut sampai batas Kota Tasikmalaya. Termasuk diwilayah Pagerageung berbatasan dengan Ciamis, dan sudah masuk ke berbagai pelosok desa.
Jargon ‘Tasikmalaya Kuat’ pun diperkenalkan dengan maksud bahwa Kabupaten Tasikmalaya harus ‘Kuat Agamanya, kuat ekonominya, kuat pemerintahannya dan kuat pembangunannya’.
Menurut KH Didi, tampil di Pilkada bukan tanpa alasan. Pasalnya ada visi yang harus dilanjutkan setelah Bupati sebelumnya, Uu Ruzhanul Ulum naik tingkat ke Gedung Sate Jawa Barat.
“Maka untuk melanjutkan visi Pak Uu yang dulu dengan Gerbang Desanya, jargon Tasikmalaya Kuat sebagai kelanjutan visi sebelumnya,” kata KH Didi, Selasa, 12 November 2019.
Bagi KH Didi, Tasikmalaya memang harus kuat karena Tasikmalaya dikenal daerah agamis yang ditandai banyaknya Pondok Pesantren. Maka, ujarnya, Kuat Agama suatu keharusan dalam artian bagaimana agama menjadi landasan berpijak dalam mengelola pemerintahan.
“Tanpa agama akan hampa karena berbagai persoalan muncul akibat pijakan agamanya tidak kuat. Disini kenapa Kuat Agama jadi nomor satu karena kunci apapun dilihat dari aplikasi cara beragama,” ucapnya.
KH Didi pun optimistis kekuatan agama akan berefek pada kuatnya ekonomi karena Rasulullah juga yang pertama kali dibangun itu Masjid dan Pasar.
“Ekonominya kuat, pembangunan pun lancar yang dengan sendirinya menguatkan pemerintahannya yang berujung pada sejahtera masyarakatnya,” tutur dia.
Saat ditanya Partai Politik mana yang siap mengusung, ia menjawab diplomatis bahwa basis politik KH Didi adalah hijau. Dalam artian PPP atau PKB urat nadi politik yang senyawa dengan Miftahul Huda. (JN)