KAPOL.ID –
Dirasa terlihat ada sebuah kekeliruan dalam penyampaian informasi, warga datangi pusat informasi Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya.
Sekaligus menanyakan total jumlah ODP dan PDP keseluruhan yang terpampang dalam sistem informasi.
“Jika kita lihat dari cara pendataan dan pengawasan para ODP maupun PDP, apa itu sudah sesuai dengan yang ada,” ucap Yayat, salah seorang warga saat dijumpai KAPOL.ID, Selasa (31/3/2020).
Pasalnya jika hal semacam itu tetap dibiarkan, kata dia, bukan solusi tepat yang hadir melainkan musibah.
Terlebih, jika membandingkan jumlah per sekian hari pemudik datang dari zona merah ke setiap wilayah dengan yang tertera dalam sistem.
“Jika per wilayah 20 terus total desa kita berapa, itu minimalnya. Dampaknya, siapa yang kena, pemerintah apa masyarakat,” tanya Yayat yang juga aktifis asal Manonjaya ini.
Pemkab harus bisa cepat tanggap dalam pencegahan dini soal penyebaran COVID-19. Jangan menunggu sampai memakan korban seperti saat ini.
“Meski korban tersebut belum positif, dampak dan pemikiran masyarakat mah jauh dari mengerti,” bebernya.
“Jangan sampai kejadian di suatu kota x terulang, karena minim pengawasan. Akhirnya dengan santuy virusnya menyebar, jangan sampai terjadi di kita,” ungkapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Dr. Heru Suharto mengakui bahwa data yang tertuang di setiap pemaparan tiap hari itu belum tertuang seluruhnya. (dhi-dhi)***