KANAL

Wasekjen MUI Kena Hoaks Terkait Boikot Aqua

×

Wasekjen MUI Kena Hoaks Terkait Boikot Aqua

Sebarkan artikel ini
Istimewa.

KAPOL.ID –
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) MUI, Ikhsan Abdullah diduga menjadi korban fitnah pihak tidak bertanggung jawab terkait Fatwa MUI nomor 83 Tahun 2023.

Pada beberapa media belakangan beredar, di-framing menyebut salah satu merek AMDK. Begitupula di akun tiktok yang diduga buzzer berbayar.

“Itu pasti editing itu, potongan-potongan saja. Saya juga sudah klarifikasi melalui media,” tegas Ikhsan Abdullah di Jakarta.

Pernyataan yang dilontarkan Ikhsan dan ditayangkan dalam video tersebut tidak utuh alias sudah dipotong atau di-edit.

Dalam sesi wawancara keseluruhan, Ikhsan tidak pernah menyebutkan produk apapun untuk diboikot. Bahkan ada wartawan yang menyebutkan telah memboikot Aqua.

Ikhsan kemudian menanggapi balik yang menyebutkan produk adalah wartawan yang melontarkan pertanyaan. Karena dirinya sama sekali tidak menyebut produk apapun.

“Mereka menyebut satu persatu produk itu dengan membawa botol Aqua. Mereka sendiri yang mengatakan itu. Itu hanya plintiran mereka saja.”

“Yang jelas, saya tidak pernah menyebut-nyebut nama produk. Karena kalau menyebut produk, itu namanya membunuh usaha orang,” katanya.

Dia menegaskan, MUI juga tidak mengeluarkan daftar produk apapun dalam fatwa tersebut. Apalagi, produk yang sudah mendapat label halal artinya aman untuk dibelanjakan masyarakat.

Wakil sekretaris jenderal yang membidangi hukum dan HAM di MUI itu juga telah menegaskan namanya sudah dicatut dan dimanfaatkan oleh pihak yang memanfaatkan situasi kemelut di Gaza.

“Nggak ada saya menyebutkan merek. Kami sama sekali nggak nyebut merek. Kami hanya menyebut produk yang terafiliasi dengan zionis Israel.”

“Nah, tentang produknya yang mana kami sama sekali tidak menyebutkan. Kami sama sekali tidak dalam posisi menyebut,” katanya.

BDS

Sebagaimana diketahui, Fatwa MUI nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan Terhadap Perjuangan Palestina berkelindan dengan gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS).

Keberadaan oknum yang menunggangi isu BDS di Indonesia disinggung oleh Ekonom Mumtaz Foundation, Nurizal Ismail.

Dia menjelaskan bukan tidak mungkin ada ‘penumpang gelap’ yang sengaja memanfaatkan konflik ini untuk menjatuhkan perusahaan lain.

“Masyarakat sebaiknya berhati-hati juga. Adanya pihak-pihak tertentu yang hanya memanfaatkan konflik Gaza ini untuk tujuan persaingan usaha semata,” katanya.

Dosen senior bidang sejarah ekonomi di Institut Agama Islam Tazkia ini menjelaskan, penumpang gelap tersebut sengaja ikut berkampanye. Namun bukan untuk tujuan mulia seperti membantu Palestina. Tujuan sebenarnya adalah menjatuhkan kompetitor mereka.***