BISNIS

YLKI dan BPKN Dorong BPOM Teliti Kandungan Bromat di AMDK

×

YLKI dan BPKN Dorong BPOM Teliti Kandungan Bromat di AMDK

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi AMDK.(net)

KAPOL.ID –
Isu soal kandungan bromat berbahaya salah satu produk air minum dalam kemasan (AMDK) menggugah Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) dan Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN).

Anggota Pengurus Harian YLKI, Tubagus Haryo, mengatakan YLKI memiliki prinsip agar semua produk yang beredar di masyarakat wajib memiliki standar tertinggi bagi kesehatan.

Menurutnya, transparansi informasi mengenai kualitas dan keamanan produk air minum kemasan sangat penting bagi perlindungan konsumen.

“Kami mendesak BPOM untuk meningkatkan pengawasan terhadap industri yang mengeluarkan produk yang tidak memenuhi standar aman seperti kandungan bromat ini,” katanya.

Pihaknya juga mengajak konsumen untuk lebih selektif dalam memilih produk air minum kemasan. Serta memeriksa dengan cermat informasi yang tertera pada label.

Ketua BPKN, Muhammad Mufti Mubarok meminta agar BPOM segera melakukan uji lab independen untuk membuktikan kebenaran terkait laporan dari masyarakat ini.

“Kami meminta BPOM segera melakukan uji lab terkait laporan masyarakat. Dan itu harus dilakukan secara independen tanpa keterlibatan dari produsennya,” tukasnya.

Dia juga menyarankan agar BPOM juga mewajibkan para produsen AMDK untuk mencantumkan kadar bromat pada label.

“Kita minta untuk bromat ini juga ada labelingnya agar masyarakat nggak ragu,” katanya.

Terungkapnya isu kadar bromat yang tinggi di salah satu produk AMDK pertama kali dihembuskan konten kreator di laman TikToknya @geraldvincentt. Pada unggahan pada Kamis, 22 Februari 2024 lalu, AMDK mengandung bromat yang melebihi batas aman yang telah ditetapkan.

Disebutkan, WHO telah menetapkan bromat sebagai senyawa yang bisa memicu kanker.

“WHO sudah tetapkan bahwa bromat ini bisa picu kanker. Bahkan juga banyak ahli yang memperingatkan bahaya bromat di dalam air minum kemasan itu,” katanya.

Sementara itu Dokter Richard Lee pada unggahan video di akun TikTok pribadinya @drrichardlee sempat mengguatkan unggahan Gerald.

“Data dari Gerald Vincent itu datanya juga bener. Saya pernah lihat data tersebut, datanya nggak salah,” ungkapnya.***