KAPOL.ID –
Sebanyak 1.098 praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) magang di Kota Tasikmalaya.
Mereka akan tersebar di 69 kelurahan selama 14 hari kedepan terhitung sejak, Kamis (15/6/2023).
“Bagi praja ini bisa dijadikan modeling untuk mengaplikasikan teori saat pembelajaran dengan realita di lapangan,” ucap Penjabat Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah seusai pelepasan di Halaman Balai Kota Tasikmalaya, Kamis (15/6/2023).
Ia menuturkan, magang seperti ini di Kota Tasikmalaya bukanlah kali pertama. Pernah di tahun 2015 dan sebelumnya sekitar tahun 1998.
Praktek lapangan selama 14 hari bisa dikatakan sangat singkat. Namun juga 14 hari juga sangat cukup untuk berkolaborasi dengan pemerintah dalam menjalankan program prioritas.
Ada beberapa program prioritas yang sedang dikerjakan Pemkot Tasikmalaya Pertama penanggulangan kemiskinan, kedua penyelesaian kasus stunting.
Kemudian membantu pemerintah dalam menginput data sebagai pendukung aplikasi Kelom (kelurahan on mobile).
“Data itu nanti akan menjadi patokan pemerintah dalam mengambil kebijakan penanganan masalah kemiskinan dan lainnya,” ucapnya.
Cheka berpesan, praja dari Sabang sampai Merauke ini dapat beradaptasi dengan kehidupan warga Tasikmalaya yang religius.
“Di sini terdapat ratusan pesantren dan ribuan santri. Kita harus beradaptasi dengan kearifan lokal di sini,” katanya.
Wakil Rektor Bidang Hukum, Kerjasama dan Kepegawaian IPDN, DR. Deti Mulyati berharap praja dapat memanfaatkan sebaik mungkin selama masa magang.
Hingga 28 Juni 2023 akan berbaur membantu camat dan lurah dalam menjalankan program prioritas di masyarakat. ***
