KAPOL.ID – Presiden RI Joko Widodo didampingi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam Acara Temu Raya Alumni Program Kartu Prakerja di Sentul International Convention Centre (SICC), Kabupaten Bogor, Jumat (17/6/2022).
Presiden Jokowi mengapresiasi, Program Kartu Prakerja yang dibangun sukses meski dalam suasana COVID-19.
Ia mengaku sangat senang sekali terhadap program ini karena saat itu saya ingat tanggal 2 Maret kita terkena pandemi COVID-19.
“Sebulan kemudian, tanggal 11 April, Kartu Prakerja dimulai, sehingga suasananya saat itu adalah suasana COVID-19. Bagaimana menyiapkan sebuah program, tapi suasananya PSBB dan PPKM,” ucapp Presiden.
Jokowi mengatakan, program dengan basis platform digital yang diikuti oleh ratusan juta penduduk di Indonesia ini sukses meningkatkan ketrampilan, serta pengalaman kerja.
“Yang sangat saya apresiasi, yang mendaftar sampai saat ini sudah 115 juta orang, yang terverifikasi 84 juta, dan yang diterima 12,8 juta. Ini angka yang tidak kecil,” ujarnya.
Poduktivitas, skil, dan pengalaman kerja karena pelatihan ini menjadi meningkat.
“Apa bisa cara-cara ini kita lakukan kalau kita tidak menggunakan platform digital,” ujarnya
Perhelatan tersebut setidaknya melibatkan 8.000 alumnus Program Kartu Prakerja.
Acara ini digelar bertujuan menjalin silaturahmi dan mendengarkan kisah dari penerima, sekaligus memberikan motivasi dan informasi tentang pekerjaan dan keterampilan yang dibutuhkan di masa depan.
Tak hanya itu, Jokowi mengatakan pula, bahwa platform digital yang dibangun dengan nama Program Prakerja ini diciptakan oleh anak-anak muda yang memberikan manfaat sangat besar.
“Platform seperti ini hanya bisa dihasilkan oleh anak-anak muda, yang sudah tua seperti saya nggak mungkin bisa bikin platform yang bagus seperti ini. Dan yang paling penting manfaatnya betul-betul ada,” ujar Presiden.
Jokowi berharap Program Kartu Prakerja mendapatkan koreksi dan evaluasi untuk dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.
“Saya rasa ini yang bisa saya sampaikan. Ini sebuah pertemuan yang sangat baik, dan kita harapkan ada koreksi dan evaluasi Kartu Prakerja untuk dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia,” ujarnya. ***