KAPOL.ID-
Harga BBM naik, warga Tasikmalaya Selatan (Tasela) juga ikut terdampak. Hampir setiap hari, antrian sepeda motor dan kendaraan roda empat mengular.
Bahkan antriannya mencapai ke badan jalan provinsi. Tidak heran jika banyak warga yang ‘kukulutus’.
“Sejak BBM naik saya selalu beli bensin tidak ke Pom Mini, karena tidak ada pertalite, hanya ada pertamax.”
“Sedangkan pertamax kan sekarang mah naik,” jelas warga Batucuri Desa/Kec. Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya yang tidak mau disebutkan namanya.
Di Pom Mini kata dia, harga pertamax rata-rata hingga Rp 16.000-17.000 perliter. Tentu saja lumayan cukup merepotkan buat yang berpenghasilan pas-pasan.
Sedangkan jika membeli ke SPBU, lagi-lagi harus antri lama. Setiap hari, sejak pagi hingga sore lumayan cukup panjang.
“Mending jika dibagi BLT harus panas-panasan, dapat duit. Ini mah sudah lama panas lagi,” timpal kata warga yang lain sama-sama antri.
Katanya Indonesia ini sudah merdeka, tapi nyatanya harga BBM naik lagi naik lagi, warga lain yang antri menimpali.
“Sudahlah nanti mah, kalau pilpres yang suka naikin harga BBM jangan dicolok lagi,” kata warga yang lain sudah lama ngantri.
Warga rata-rata mengaku sangat kecewa dengan situasi sekarang. Sudah ditimpa sekitar dua tahun lebih pandemi Covid-19, sekarang harga BBM naik.
“Ada yang merdeka mah itu yang pada duduk di atas. Yang suka naikin BBM,” pungkas yang lain sambil tersenyum kecut.***
