KAPOL.ID — Hujan mulai rutin turun di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, setelah mengalami kemarau cukup panjang. Para petani pun mulai kembali menanam padi.
Sepanjang 2023, petani memang tidak bisa menanam padi secara optimal. Hal itu tiada lain dari dampak gelombang el nino.
Badan Pertimbangan Organisasi (BPO) pada Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Tasikmalaya, Izaj Haerul mengungkapkan bahwa musim tanam kali ini terbilang telat. Dalam kata lain mengalami pergeseran secara mundur.
Normalnya, untuk wilayah Kabupaten Tasikmalaya, musim tanam jatuh pada bulan Oktober hingga November. Tetapi kali ini mulai akhir Desember atau bahkan awal Januari 2024.
“Bahkan ada juga yang baru akan menanam bulan Februari. Karena curah hujan belum merata. Saluran irigasi juga tidak semua wilayah normal, seperti di wilayah Tasikmalaya Selatan, Timur dan Barat; sehingga debit air baru bisa mengalir ketika musim penghujan,” terang Izaj.
Izaj juga merinci beberapa wilayah yang petaninya bisa mulai normal menanam padi. Antara lain wilayah-wilayah di sekitar Gunung Galunggung; seperti Singaparna, Leuwisari, Padakembang, Sukaratu, Sukahening dan Ciawi.
Selain di wilayah-wilayah tersebut, sambung Izaj; para petani baru melakukan persiapan mengolah tanah saja. Belum siap sampai mulai menanam.
Akibat dari pergeseran musim tanam tersebut, Izaj memprediksi akan berpengaruh pada produktivitas hasil pertanian. Sementara target cukup tinggi, di mana untuk wilayah Jawa Barat harus mencapai 11 juta ton produksi gabah kering pada 2024.
“Target pemerintah Provinsi Jawa Barat bahwa produksi gabah kering sebesar 11 juta ton pada 2024 itu sesuai permintaan Kementerian Pertanian. Tujuannya untuk menjamin ketahanan pangan nasional,” tandas Izaj.
Support KAPOL with subscribe, like, share, and comment
Youtube : https://www.youtube.com/c/kapoltv
Portal Web : https://kapol.tv/
Portal Berita : https://kapol.id/
Facebook : https://www.facebook.com/kabar.pol
Twiter : https://twitter.com/kapoltv