KAPOL.ID – Bonsai bagian dari aksi mencintai alam. Seni miniatur pohon. Titik keberangkatan itu yang melandasi komunitas Rumah Bonsai Indonesia (Rubi) Sukabumi.
“Inspirasi itu mengasah kepekaan dan kepedulian kami,” ujar Ketua Rubi Kota/Kabupaten Sukabumi, Wahyu Kurniawan.
Cara pandang itu diamini seniman bonsai senior Sukabumi, Ustaz Abdurrahman. Menurutnya, bonsai Sukabumi harus memiliki karakter berbeda dengan daerah lain.
“Potensi alam Sukabumi sangat luar biasa,” kata Wakil Ketua Komunitas Bonsai Sukabumi (Kosmi) itu.
Namun diakuinya, pebonsai pemula belum sepenuhnya memahami bahaya atau potensi kerusakan alam yang diakibatkan oleh pedongkelan bahan bonsai sembarangan.
Masih ada pebonsai yang gegabah. “Tanpa dibarengi dengan penanaman kembali tunas muda cikal bakal ekosistem alam liar,” katanya.
Dia mengajak para pegiat bonsai menjaga ekosistem alam. “Mari kita budidayakan sejak dini dengan cara stek atau semai biji untuk mengurangi kerusakan di alam liar. Menjaga bumi kita lestari,” ujar Abdurrahman.
Ramah lingkungan, sejalan dengan moto Rumah Bosai Indonesia Sukabumi: “Hijau alamku lestari bumku, Sukabumi hijau dalam pesona bonsai”.