KAPOL.ID – Mantan Ketua Umum PB HMI ke-30 periode 2013-2015, Arief Rosyid, meluncurkan sebuah buku yang memotret gaya kepemimpinan Erick Thohir yang bertajuk “BUMN Berakhlak: Pesan Kepemimpinan Erick Thohir”. Peluncuran buku dilakukan di Jakarta, Sabtu (30/5/2020).
Pendiri Merial Institute dan Aktivis Milenial ini mengaku membuat buku tersebut karena menilai gaya kepemimpinan Erick yang layak dibagikan kepada generasi muda Indonesia.
“Bercermin dari sosok Erick, di usia beliau yang ke-50 tahun ini, saya ingin menyampaikan bahwa bangsa kita tak kekurangan orang baik. Saya berkeyakinan, semangat berbuat baik harus diangkat ke permukaan, agar tidak tenggelam dengan godaan berbuat buruk yang kian menggejala,” kata Arief melalui pesan singkat, Senin (1/6/2020).
Arief mengungkapkan interaksinya yang cukup lama dan intensif bersama Erick, terutama saat berkolaborasi dalam beberapa event dan gerakan kepemudaan.
Kolaborasi dilakukan sebelum Erick menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin maupun sebagai Menteri BUMN.
Seperti kegiatan yang diinisiasi oleh Arief melalui Aktivis Milenial dalam acara MilenialFest yang mengangkat tema “Layani Generasi Kita” pada 28 Oktober 2018.
Saat itu Arief, bersama Erick, Sandiaga Uno, Maruarar Sirait, Bahlil Lahadalia, Ridwan Kamil, Awkarin, dan tokoh-tokoh muda lain hadir sebagai narasumber.
“Tulisan-tulisan dalam buku ini, secara khusus memotret sosok Erick Thohir dengan ‘kejutan-kejutan’ yang dilakukannya. Serta setumpuk cerita tentang kepemimpinan yang bisa kita contoh dari beliau,” ujar Arief.
Erick telah membuktikan kapasitasnya sebagai seorang professional dalam menjalankan pengabdiannya sebagai Menteri BUMN.
“Dia membuktikan apa yang sering disampaikannya bahwa jika mendapat amanah di manapun akan fight habis-habisan,” ujar Arief.
Dalam buku ke-13 yang diluncurkan Arief otu mengulas tentang akhlak, kerja sama tim, dan loyalitas dalam kepemimpinan ala Erick Thohir.
Ada puluhan cerita yang dibagi ke beberapa bab. Cerita yang disajikan oleh Arief kala ia bekerja sama langsung baik sebagai teman maupun kini sebagai pimpinannya di Kementerian BUMN. Salah satu fokus tulisan ialah tentang teori “BUMN Berakhlak”.
Buku ini dieditori oleh Eko Arisandi, dan Muhammad Farid Salman al Farisi serta Ais al Jum’ah sebagai penyelaras aksara.
Kata pengantar buku ini diisi oleh peneliti ekonomi politik yang juga penulis beberapa buku kepemimpinan Fachry Ali. Dalam perspektifnya Fachry mengungkapkan Erick Thohir adalah sosok yang “mengejutkan”. Pandangannya atas pengelolaan BUMN bertolak belakang dengan kekhawatiran orang akan rekam jejaknya dalam dunia usaha di luar negara.
Dalam pengantar tersebut, ia juga mengungkapkan Erick Thohir dapat menjadi contoh anak muda Indonesia tentang sosok yang mampu mengembangkan diri, bahkan ekspansif dalam dunia usaha pasca Orde Baru.
“Erick Thohir adalah anugerah bagi generasi milenial. Sebab, mungkin tanpa disadari, generasi milenial memperoleh “contoh” bagaimana seorang muda mampu berkarya pada diri Erick Thohir,” ujarnya. (Azizan)***
