POLITIK

Asep Dzulfikri Tekankan Religius Islami sebagai Konsep Besar Warisan Leluhur

×

Asep Dzulfikri Tekankan Religius Islami sebagai Konsep Besar Warisan Leluhur

Sebarkan artikel ini
Religius Islami
Asep Dzulfikri menekankan bahwa Religius Islami sebagai konsep besar yang menjadi warisan para leluhur Kabupaten Tasikmalaya. (Foto: Istimewa)

KAPOL.ID — Ketua DPD PAN Kabupaten Tasikmalaya, Asep Dzulfikri mengisi seminar, Senin (15/7/2024). Seminar yang terselenggara atas prakarsa Perkumpulan Gerakan Kebangsaan ini bertajuk “Mengusung Calon Pemimpin Tasikmalaya yang Akan Datang sebagai Pengawal RPJPD (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah) Religius Islami”.

Dalam acara yang berlangsung di Gedung BKPSDM Kecamatan Ciawi tersebut, Asep Dzulfikri tidak berbicara sendirian. Ada Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto yang mendampinginya.

Pada kesempatan tersebut, Asep Dzulfikri menekankan tentang konsep Religius Islami yang telah tersemat dalam Visi Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya sejak sekitar 20 tahun lalu. Katanya, konsep tersebut sejatinya sudah tergurat sejak ratusan tahun lalu, sebagai warisan para leluhur.

“Pada tahun 2005 atau sekitar 20 tahun yang lalu para tokoh masyarakat dan tokoh ulama bersepakat mengusung rencana pembangunan jangka panjang daerah dalam bingkai religius islami, bahwa Kabupaten Tasikmalaya harus menjadi daerah yang religius Islami,” ujar Asep Dzulfikri.

Selanjutnya, putra dari mendiang Bupati Tasikmalaya Tatang Farhanul Hakim itu menerangkan bahwa kalimat “Religius Islami” adalah sebuah konsep besar yang lengkap berdasarkan kajian-kajian leluhur. Misalnya pada masa lalu ada konsep Galunggung Ngadeg Tumenggung.

“Konsep Galunggung Ngadeg Tumenggung itu sebagai sebuah dasar pondasi peradaban manusia. Sehingga sampai hari ini bisa bertahan. Bukti nyata dari Galunggung Ngadeg Tumenggung adalah kita menjadi daerah yang memiliki banyak pesantren,” lanjut Asep Dzulfikri.

Sementara pada pase selanjutnya, saat masa pemerintahan Wira Dadaha, lahirlah konsep Sukapura Ngadaun Ngora. Bagi Asep Dzulfikri, konsep ini merupakan bentuk peradaban selanjutnya, di mana masjid menjadi pusat komando dan interaksi masyarakat.

Dari kehidupan di dalam masjid itu kemudian lahir pertumbuhan perekonomian. Aktivitas jual beli berlangsung di sekitar masjid. Salah satu contohnya di Manonjaya, di samping masjid ada pasar.

Adapun konsep Religius Islami yang dicetuskan pada masa kepemimpinan Tatang Farhanul Hakim, ayahanda Asep Dzulfikri, adalah konsep lanjutan atau bahkan pelengkap dari kedua konsep para pendahulu itu.

“Konsep Religius Islami merupakan bagian pondasi penopang ideologi bangsa di mana masjid dan pesantren menjadi pusat komando kemajuan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” tekan Asep Dzulfikri.

Dengan demikianlah karakter masyarakat Kabupaten Tasikmalaya dibentuk sedemikian rupa, serta dituntut untuk menjadi pemimpin dan memiliki tanggung jawab sesuai dengan apa yang menjadi tugasnya.

“Religius Islami juga bagian dari pembentukan karakter masyarakat dan para birokrat di mana para birokrat bukan takut pada atasannya namun takut pada Allah SWT,” Asep Dzulfikri menegaskan.

Support KAPOL with subscribe, like, share, and comment

Youtube : https://www.youtube.com/c/kapoltv

Portal Web : https://kapol.tv/
Portal Berita : https://kapol.id/
Facebook : https://www.facebook.com/kabar.pol
Twiter : https://twitter.com/kapoltv