Refleksi Tiga Tahun Srikandi Sungai Tasikmalaya
KAPOL.ID – Kiprah Srikandi Sungai Indonesia Tasikmalaya (SSIT) diapresiasi jejaring aktivis pengabdi alam nasional. Salah seorang pendiri SSIT, Prof. Dr. Suratman Woro, Msc memandang SSIT konsisten menggelorakan aktualisasi kaum perempuan.
“Saya bangga, SSIT sudah menjalankan komitmen tiga tahun silam dengan sungguh-sungguh. Totalitas gerakan yang patut diapresiasi,” katanya.
Menurutnya, salah satu indikator keberhasilan SSIT membangun kolaborasi pentaholix, antara pemerintah, NGO, pengusaha, masyarakat, dan media. Langkah straregis itu, menurutnya sebuah lompatan besar.
“Momentum ulang tahun ke-3 SSIT, tepat untuk refleksi. Selamat ulang tahun Srikandi Sungai Indonesia Tasikmalaya,” ujarnya.
Ketua SSIT, Nia, sapaan akrab Tjitjih Kurniasih menuturkan, keberlangsungan gerakan bisa terjaga lantaran kolaborasi. Ajang hari jadi ke-3 ini juga, menurut dia bisa terlaksana karena gotong royong berbagai komunitas.
“Setiap tahun, sedikitnya 30 komunitas pecinta alam dari berbagai daerah hadir,” katanya.
Mereka turut merayakan dengan cara yang sederhana. Sekadar menggelar persamuhan untuk saling mengontrol persepsi. “Kita kumpul-kumpul, melepas kerinduan. Setelah dua tahun terhalang pandemi Covid-19,” kata Nia.
Kali ini, acara berlangsung selama dua hari Sabtu-Minggu (1-2/10/2022) di Desa Cipacing, Kecamatan Pagerageung. “Sabtu pagi kita menggelar edukasi melibatkan siswa SD se-Cipacing di bantaran Sungai Cikidang,” ujarnya.
Dukungan pemerintah setempat menurut Nia sangat baik. Mula dari kecamatan, desa, MUI, Koramil, dan Polsek turut menyambut kehadiran para pegiat lingkungan di Priangan timur itu.
Pada sesi pertama, hadir pula Ketua Jabar Bergerak Kabupaten Tasikmalaya, Ida Farida Ningrum yang turut andil menebar benih ikan di Sungai Cikidang bersama Serlok Bantaran Indonesia.
Kepala Desa Cipacing, Kabupaten Tasikmalaya, Aris Suryadi menyambut baik ajang itu. Pihaknya berterimakasih kepada SSIT yang telah mendorong program bersih-bersih sungai di daerahnya.
“Di desa kami ada tiga sekolah dasar, SDN Margajaya, SDN 1 dan SDN 2 Cipacing. Mereka diedukasi untuk sadar lingkungan,” katanya.
