KANAL

Bupati Dony Sebut Haram Soal Jual Beli Jabatan

×

Bupati Dony Sebut Haram Soal Jual Beli Jabatan

Sebarkan artikel ini

SUMEDANG, (KAPOL).- Tahapan seleksi terbuka jabatan Pimpinan tinggi pratama (JPT-P) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumedang semakin mendekati garis finish.

Tercatat dari tahapan demi tahapan, 51 peserta seleksi yang mendaftar berguguran hingga mengerucut 24 orang (tahapan sebelumnya mengerucut 32 orang).

Ada pun sejak Senin (2/9/2019) semua peserta seleksi akan berhadapan langsung dengan pejabat pembina kepegawaian yang dalam hal ini adalah Bupati Sumedang didampingi Wakil Bupati untuk tahapan interview (wawancara) dan assessment.

Beberapa peserta seleksi menunggu jadwal untuk wawancara.

Ditemui usai melaksanakan salat zuhur, Bupati Dony mengatakan, tahapan kali ini adalah momentum bagi dirinya bersama Wabup Erwan, untuk melihat secara langsung tiga terbaik dari masing-masing jabatan kosong yang telah dipilih oleh para pejabat itu.

“Kita akan tentukan satu yang terbaik, tentunya dengan memperhatikan penilaian demi penilaian yang telah dilakukan oleh Pansel,” ucapnya.

Dari tahapan ini sebut Dony, janji haram jual beli jabatan semakin jelas terlihat.

Meningat Pansel diberi keleluasaan untuk menilai dan menseleksi seluruh calon.

“Sekarang sudah jelas, banyak yang nuduh, pasti si anu yang jadi, pasti prosesnya seperti ini. Ini bagian dari komitmen kami menseleksi secara objektif,” sebut Dony.

Dikatakan Dony, untuk tahapan kali ini dirinya akan melakukan wawancara dengan melihat dari sisi manajerial, teknis, kemampuan sosial budaya, hingga integritas dan loyalitas.

“Kita akan pilih mana yang berprestasi, mana yang punya dedikasi, loyalitas dan integritas, tidak tercela, dan taat pada aturan. Sehingga betul-betul yang dihasilkan itu memenuhi kualifikasi, kompetensi, sesuai dengan kinerjanya dan bermanfaat bagi organisasi itu sendiri,” ucapnya.

Kendati ke-24 calon JPT-P ini telah diwawancarai, langkah selanjutnya yang akan dilakukan Dony adalah mengkaji dan menganalisis. Bahkan secara lahir batin, ia akan tentukan melalui shalat istikharah.

“Serius saya lakukan itu (shalat istikharah. Red), minta yang terbaik untuk jabatan ini siapa. Jadi nanti setelah interview kita akan rekap dan dikaji dari setiap hasil itu. Setelah itu, nanti akan diumumkan siapa yang akan dijadikan pemimpin pada SKPD itu,” ujarnya. (KP-02)***