KANAL

Cegah Penyakit Rabies, Hewan Peliharaan Perlu Divaksin

×

Cegah Penyakit Rabies, Hewan Peliharaan Perlu Divaksin

Sebarkan artikel ini
IST

KAPOL.ID – Hewan peliharaan perlu dilakukan vaksinasi secara berkala, dalam pencegahan penyakit rabies.

Hampir semua hewan berpotensi terhadap penyakit rabies.

Disampaikan Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner DKPP Jabar Supriyanto.

Ia mengatakan, hampir semua hewan punya potensi, tidak hanya hewan peliharaan seperti kucing dan anjing. Domba juga punya potensi.

Sehingga, perlu dilakukan vaksin, setelah berusia tiga bulan dan kemudian pengulangan setiap satu tahun.

“Jabar ini unik, kasusnya tidak runtut terakhir itu 2020 moga tidak kasus lagi,” ujar Supriyanto, di Bandung pada Rabu (28/9/2022).

Ia mengatakan, masa inkubasi rabiespada hewan cukup panjang bahkan hingga dua tahun tergantung letak gigitan yang dialami.

“Bila virus sudah mencapai otak dan hewan mulai mengigit, akan mati kurang dari 14 hari,” ucapnya.

Rabies itu kisarannya panjang. Inkubasi tidak tentu, tergantung lokasi gigitan.

“Virus itu semua ke syaraf pusat. Kalau sudah mencapai otak, baru ada gejala klinis,” ujarnya.

Dikatakan, dalam mewujudkan Jawa Barat bebas dari rabies adalah dengan menjadi pemilik hewan yang bertanggung jawab, melalui perawatan rutin dan vaksinasi berkala.

Karena, ketika berada di luar lingkungan, hewan berpotensi tertular dari hewan lain.

Menurut dia, untuk mewujudkan Jabar bebas rabies, kepada pemilik hewan. Mari jadi pemilik yang bertanggungjawab.

“Dirawat, beri vaksin secara rutin. Kita tidak tahu kalau hewan kita ini berkelahi atau digigit hewan lain diluar. Kemudian ketika terjadi kasus, segera laporkan supaya dapat ditangani,” ucapnya.

Untuk vaksin gratis, selama pelaksanaannya dari pemerintah.

Sementara Administrator Kesehatan Ahli Pertama Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar Sri Yulianti menjelaskan, rabies sangat berbahaya bagi manusia karena dapat menyebabkan kematian.

Gejala yang timbul berupa demam, mual, kecemasan tanpa sebab serta phobia. Penularannya dapat melalui gigitan, cakaran dan jilatan yang terkena luka.

“Rabies ini sangat berbahaya, karena kalau sudah timbul gejala. Tingkat kematiannya 100 persen. Gejalanya demam, mual, cemas tanpa sebab, phobia ke air, cahaya dan banyak air liur yang keluar tanda khas rabies. Ini penularannya tidak hanya gigitan, tapi juga cakaran dan jilatan ke anggota tubuh yang luka,” ujar Sri

“Cara tindakan pertama jika terkena gigitan, cuci luka di air mengalir selama 10-15 menit dan pakai deterjen. Lalu diberikan vaksin anti rabies dan serum. Serum ini lebih selektif lagi, hanya untuk yang risiko tinggi digigit hewan terindikasi rabies,” ujarnya. ***