KABAR TNI

Denpomal Lanal Bandung Amankan Pelatihan Penanggulangan Bencana Alam TNI AL di Cicabe

×

Denpomal Lanal Bandung Amankan Pelatihan Penanggulangan Bencana Alam TNI AL di Cicabe

Sebarkan artikel ini

KAPOL.ID – Detasemen Polisi Militer TNI Angkatan Laut (Denpomal) Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Bandung turut serta mendukung pengamanan dan pengendalian lalu lintas dalam rangka kegiatan Pelatihan Penanggulangan Bencana Alam.

Acara yang diselenggarakan oleh TNI AL melalui Dinas Potensi Maritim (Dispotmaral) ini berlangsung di Lapangan DLH Cicabe, Jatihandap, Mandalajati, Kota Bandung, Selasa (27/05).

Komandan Denpomal (Dandenpom) Lanal Bandung, Mayor (PM) Daryat, memimpin langsung pengamanan dan pengendalian lalu lintas tersebut. Kehadiran Denpomal Lanal Bandung memastikan kelancaran dan ketertiban selama kegiatan berlangsung, mengingat pentingnya pelatihan ini dalam upaya mitigasi bencana.

Upaya Pencegahan dan Kesiapsiagaan bencana Pelatihan ini bertujuan untuk mencegah secara dini dan meminimalisir kerugian jiwa, harta benda, serta sarana dan prasarana akibat bencana alam. Dibuka oleh Kepala Dispotmaral, Brigjen TNI (Mar) Sugianto, S.Sos., M.M., M.Tr.Opsla., pelatihan dilaksanakan selama tiga hari, mulai tanggal 26 hingga 28 Mei 2025. Materi yang diberikan meliputi penyelamatan dan evakuasi mandiri, latihan penanganan bencana gempa, serta drill kesiapsiagaan bencana.

Komandan Lanal Bandung, Kolonel Laut (P) Muhammad Taufik, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat.

Ia berharap kegiatan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh seluruh peserta dan pihak terkait, serta menjadi bekal penting dalam menghadapi potensi bencana di masa mendatang.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, dalam sambutannya menegaskan bahwa kesiapsiagaan bencana harus menjadi prioritas seluruh elemen masyarakat.

“Kota Bandung harus menjadi kota yang tangguh bencana. Kita tidak boleh berjalan sendiri. Di Bandung tidak ada kompetisi, yang ada hanyalah kolaborasi,” ujarnya.

Farhan juga mengingatkan bahwa Bandung adalah wilayah yang rawan bencana, terutama banjir dan angin kencang.

Oleh karena itu, latihan tanggap darurat seperti ini sangat penting untuk meningkatkan kapasitas warga dalam menghadapi potensi bencana.

“Angin kencang saja, apabila kecepatannya mencapai 30-40 km/jam, sudah dapat menimbulkan banyak kerusakan. Apalagi jika terjadi puting beliung, kecepatannya bisa mencapai 150 km/jam,” jelasnya.

Beliau juga menekankan pentingnya kolaborasi antara warga dan pemerintah, termasuk peran para relawan dalam mengantisipasi dan merespons situasi darurat.

“Warga harus tangguh. Dari wali kota, kepala dinas, camat, lurah, sampai ke tingkat RW, RT, dan kepala rumah tangga. Semua memiliki peran,” tambah Farhan, sembari memberikan apresiasi khusus kepada para relawan dan aparat yang turut serta dalam simulasi.

“Alat-alat kita sudah hebat, seperti gergaji pemotong beton, tapi tidak ada artinya kalau orang-orangnya tidak hebat. Tepuk tangan untuk orang-orang hebat ini.”

Pelatihan ini diharapkan menjadi momentum bagi warga Bandung untuk selalu sigap dan terkoordinasi dalam menghadapi bencana.

“Mari kita jadikan ini sebagai pengingat, bahwa keselamatan bersama harus selalu diutamakan,” pungkas Farhan.

Menjelang penutupan acara, masyarakat disajikan simulasi bencana dan bagaimana penanganan bencana yang mengedepankan kolaborasi antarjajaran di Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

Hadir dalam acara tersebut, antara lain, Danlanal Bandung, Kolonel Laut (P) Muhammad Taufik, jajaran Forkopimda Kota Bandung, Plt. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandung Didi Ruswandi, beserta aparat kewilayahan.

Acara ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan kolaborasi semua pihak, sehingga Bandung menjadi kota yang tangguh bencana.***