OPINI

Fenomena Meme Politik di Media Sosial Menjelang Digelarnya Pemilu 2024

×

Fenomena Meme Politik di Media Sosial Menjelang Digelarnya Pemilu 2024

Sebarkan artikel ini
Meme Politik

Oleh Adnan Suryana Putra
Mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Informasi Universitas Garut

Pada era teknologi dan informasi yang terus berkembang pesat seperti sekarang, internet telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Indonesia. Penggunaan internet di Indonesia terus mengalami peningkatan sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih. Akibat dari proses globalisasi, internet kini berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk memudahkan aktivitas manusia, terutama dalam mengakses informasi dan berkomunikasi (Azman, 2018). Sifat khas media sosial berbasis virtual selalu menghasilkan tren yang terkenal di antara pengguna media sosial dan juga mencapai audiens yang lebih luas.

Sekarang, yang tengah ramai di kalangan pengguna media sosial Indonesia adalah meme. Fenomena ini muncul dan berkembang di hampir seluruh platform media sosial seperti Twitter, Facebook, Path, dan lain-lain (Nugraha, 2020). Beberapa fenomena yang berasal dari media sosial termasuk ngabers, selfie, trending hashtag, dan meme. Setiap platform media sosial memiliki fenomena yang berbeda-beda tergantung pada bagaimana pengguna menyebarkan informasi. Bersamaan dengan perkembangan cepat media sosial, terjadi pergeseran dalam hal penggunaannya. Salah satunya adalah pemanfaatan media sosial untuk menyebarkan pesan dan kritik melalui kombinasi gambar dan teks yang dikenal sebagai Meme.

Penggunaan Meme di platform media sosial kerap dilakukan oleh kelompok tertentu untuk membicarakan isu-isu aktual yang sedang hangat, di mana mereka mengemas pesan-pesan tersebut dalam bentuk gambar yang dibuat sedemikian rupa, beberapa bahkan memiliki tujuan mengarahkan opini publik. Dapat kita temui di berbagai media sosial banyak bermunculan akun, komunitas, grup yang secara khusus membahas isu politik dengan menggunakan sajian meme politik. Pada komunitas/grup tersebut penggunaan meme adalah cara lain yang digunakan Ketika mereka menyampaikan suatu opini selain dengan menggunakan teks saja. Penggunaan meme dinilai lebih bisa menarik perhatian karena lebih mudah dinikmati dan dipahami, sehingga mereka menggunakan meme sebagai alat dalam mengemas opini mereka.

Menjelang tahun politik 2024, banyak ditemui unggahan meme yang memiliki muatan politik, terutama yang menyinggung calon Presiden dan Wakil Presiden. Isu-isu, rumor, kritik, dan pandangan publik diungkapkan melalui meme politik tersebut. Seringkali, unggahan meme politik seperti ini mendapatkan respons beragam dari pengguna media sosial lainnya. Minimnya literasi dari pengguna sosial media juga berpengaruh terhadap respon yang mereka tunjukan Ketika melihat unggahan meme politik. Unggahan meme politik tidak jarang menimbulkan perdebatan antara barisan simpatisan dengan mereka yang kontra, beberapa bahkan menimbulkan kerusuhan hingga berujung delik aduan dan proses hukum.

Penting bagi kita sebagai pengguna media sosial untuk selalu mencari tahu fakta terlebih dahulu sebelum merespon sesuatu yang muncul di media sosial. Dalam hal unggahan meme politik, tidak semua muatan meme politik itu berdasarkan fakta atau peristiwa politik yang sebenernya terjadi. Beberapa ada juga yang sengaja dibuat untuk memecah pemikiran, menimbulkan perdebatan hingga kerusuhan. Banyak juga meme politik yang dibuat dalam rangka black campaign. Beberapa unggahan meme politik juga dibuat oleh para simpatisan calon dalam rangka branding calon yang didukungnya. Maka penting bagi kita untuk selalu mencari tahu informasi terlebih dahulu lewat media-media yang kredibel.

Meski begitu, meme politik tidak selamanya memuat unsur yang dapat menimbulkan perdebatan dan kerusuhan. Meme politik juga muncul sebagai salah satu bentuk penyampaian kritik dari rakyat kepada pemerintahan. Hal-hal atau peristiwa politik yang dinilai perlu dikritisi menjadi bahan kritik bagi para pembuat meme. Kritik dalam bentuk meme dinilai lebih efektif menyampaikan kritikan dalam bentuk guyon atau satir, selain bersifat kritik meme juga bisa menghibur pembacanya.

Dalam negara demokrasi, kritik dan opini publik bukanlah suatu yang dilarang. Namun sebagai Masyarakat yang bijak kita perlu mempertimbangkan Kembali Ketika kita hendak mengkritisi sesuatu. Kritik tersebut mestilah didasarkan pada suatu hal yang memang perlu dikritisi atau subtansial. Munculnya teknologi internet dan sosial media memberikan ruang kritik yang semakin mudah dan semakin luas, sebagai salah satu penggunanya kita harus bijak. Selalu cari tahu terlebih dahulu sebelum merespon suatu yang muncul di sosial media, termasuk unggahan kritik melalui meme politik.