PANGANDARAN, (KAPOL).- Potensi wisata alam Pangandaran menjadi primadona. Namun selain pantai, masih ada potensi wisata alam yang belum tergali.
“Pangandaran juga memiliki obyek wisata alam lain, di antaranya wisata goa yang sekarang kita gali,” ujar Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran, Dudung Cahyadi.
Dudung mengatakan, UNESCO Global Geopark harus secara aktif melibatkan komunitas lokal dan masyarakat adat sebagai pemangku kepentingan utama di Geopark.
“Dalam kemitraan dengan masyarakat lokal, rencana pengelolaan bersama perlu disusun dan dilaksanakan yang menyediakan kebutuhan sosial dan ekonomi penduduk lokal, melindungi bentang alam tempat mereka hidup dan melestarikan identitas budaya mereka,” ujarnya.
Kabupaten Pangandaran terus bebenah untuk meningkatkan potensi wisata di wilayahnya. Selain pantai, saat ini Pemerintah Kabupaten Pangandaran mulai merintis untuk membangun situs geopark.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab Pangandaran, Undang Sohbarudin mengatakan, atraksi alam selama ini memang menjadi andalan. Bentang pantai yang luas, menjadi daya tarik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara ke ujung timur Jawa Barat itu.
Menurut Undang, sepanjang 2018, ada sekitar 4 juta wisatawan yang datang ke Pangandaran, di mana 10 ribu di antaranya merupakan wisatawan mancanegara.
“Yang jelas kan atraksi wisata alam menjadi andalan kita,” ucap Undang.
Namum, dirinya menambahkan, Disparbud Kabupaten Pangandaran saat ini juga tengah mengembangkan Geopark Pangandaran. Menurut dia, pihaknya telah menurunkan tim untuk melakukan penelitian mengenai situs geopark yang ada di wilayahnya.
“Kita sedang mulai merintis untuk dicanangkan menjadi geopark nasional, bahkan internasional. Itu kan harus melalui penetapan UNESCO,” kata dia.
Menurut dia, pengembangan geopark itu bukan hanya bebatuan, tapi juga terkait dengan kebudayaan, alam, dan perilaku masyarakat. Dari segi budaya dan masyarakat, kata dia Pangandaran sudah sangat siap untuk ditetapkan sebagai geopark.
“Bahkan jika dibandingkan dengan Geopark Ciletuh, yang telah mendapatkan pengakuan UNESCO. Kabupaten Pangandaran lebih siap. Kita sekarang proses penetapan saja,” ujarnya.