KAPOL.ID – Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul, meninjau langsung kegiatan belajar-mengajar di Sekolah Rakyat (SR) yang beroperasi di lingkungan Balai Besar Kementerian Tenaga Kerja Kota Bandung, Senin (27/10/2025)
Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan proses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu berjalan dengan baik.
“Alhamdulillah, kondisi anak-anak sehat, semangat, dan para guru bekerja dengan baik. Ini 1C yang mulai beroperasi sejak September lalu,” ujar Gus Ipul kepada wartawan.
Menurutnya, fasilitas sementara yang digunakan sudah cukup memadai untuk kegiatan belajar di tingkat SD dan SMP.
“Secara umum berjalan dengan baik, dan saya senang melihat perkembangannya. Anak-anaknya makin sehat, makin semangat. Orang tuanya juga mendukung,” tuturnya.
Gus Ipul menyebut, dukungan dari para guru dan tenaga kependidikan menjadi kunci utama keberhasilan sekolah rakyat. “Anak-anak SD itu lebih rentan dan butuh semangat luar biasa dari gurunya. Tapi saya lihat mereka sudah mulai tertib, sudah bisa mengikuti jadwal dengan baik. Itu menggembirakan buat saya,” katanya.
Program Sekolah Rakyat ini merupakan bagian dari agenda nasional pengentasan kemiskinan melalui pendidikan. “Seperti pesan Bapak Presiden, sekolah ini hadir untuk memutus mata rantai kemiskinan. Anak-anak yang belum sekolah, putus sekolah, atau berpotensi putus sekolah bisa kembali belajar di sini,” jelasnya.
Menteri asal Jawa Timur itu juga menegaskan bahwa penamaan “Sekolah Rakyat” bukan bentuk pembedaan, melainkan pintu inklusi sosial bagi masyarakat yang selama ini terpinggirkan dalam akses pendidikan.
“Jangan dilihat sebagai sekolah untuk yang marginal. Ini sekolah bagi semua anak bangsa yang ingin memperbaiki masa depannya,” tegas Gus Ipul.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa hingga saat ini program Sekolah Rakyat telah berjalan di sejumlah daerah, dan pada bulan November mendatang, Presiden direncanakan akan meresmikan 165 titik sekolah rakyat di seluruh Indonesia.
“Untuk kebutuhan lain seperti seragam dan laptop masih dalam proses pengiriman. Insyaallah akhir Oktober atau awal November sudah sampai ke sekolah-sekolah,” ujarnya optimis.
Terkait lokasi permanen untuk Sekolah Rakyat di Kota Bandung, Gus Ipul menyebut masih menunggu kesiapan lahan dari pemerintah daerah.
“Kalau tanahnya belum siap, sementara bisa menumpang di sekolah milik provinsi atau Kabupaten Bandung. Tapi ke depan, Kota Bandung harus menyiapkan lahan sendiri agar lebih banyak siswa bisa ikut belajar,” tuturnya.
Program Sekolah Rakyat ditargetkan akan hadir di setiap kabupaten dan kota di Indonesia, dengan peran pemerintah daerah dalam penyediaan lahan dan dukungan operasional.
“Kalau yang milik provinsi, siswanya bisa dari berbagai daerah. Tapi kalau milik kabupaten atau kota, khusus warga daerah itu sendiri,” pungkas Gus Ipul.***












