Heni Bicara Soal Cawalkot Perempuan 2024

TASIKMALAYA, (KAPOL).- Ketua Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Kota Tasikmalaya terpilih periode 2020-2024, Heni Hendini berbicara kans soal Cawalkot perempuan pada pilkada 2024 mendatang.

Meskipun masih lima tahun lagi, namun jika ada seseorang yang siap perlu dipacu dan bergerak sejak dini.

“Sebab hari ini kaum perempuan belum begitu diperhitungkan menjadi Cawalkot. Jangankan kepala daerah, keterwakilan 30 persen di parlemen juga belum tercapai,” katanya seusai Musda KPPI di Aula Gedung DPRD Kota Tasikmalaya, Minggu (14/12/2019).

Akhir-akhir ini, beberapa calon meski dari kaum lelaki juga sudah berinvestasi di masyarakat.

Bentuknya dalam kegiatan-kegiatan yang bersentuhan dengan masyarakat. Namanya sudah terdengar di kalangan terbatas ingin mencalonkan diri.

“Investasi tak melulu soal uang, tapi modal sosial di masyarakat juga berpengaruh. Kans sangat terbuka sebab anomali pilkada serentak yang kemungkinan ada dua tahun masa jeda dari 2022 ke 2024. Dua tahun diisi pejabat sementara, calon incumbent juga harus memaksimalkan modal sosial,” ujar kader PKB ini.

Ia mengatakan, KPPI dapat diarahkan sebagai bengkel bagi pemenuhan kapasitas dan kapabilitas kader perempuan.

Sehingga mampu menempatkan kaum perempuan dalam kancah politik yang bermartabat di Kota Tasikmalaya.

Ketua KPPI sebelumnya, Hj Namina Nina menyatakan musda pertama kali ini sengaja dilaksanakan di gedung wakil rakyat. Sekaligus membangun sinergitas dengan para pemangku kebijakan daerah.

“Diharapkan mampu mendorong percepatan politik kota Tasikmalaya yg sensitif gender. Sehingga 2024 tidak menutup kemungkinan akan bermunculan dan bertambahnya kader perempuan yang menduduki kursi dewan ini,” katanya.

Ketua DPRD H.Aslim mengatakan KPPI sebagai wadah organisasi perempuan politik Indonesia harus mampu melihat semua realitas yang terjadi. Jangan hanya melihat permasalahan perempuan dan anak saja.

“Kiprah KPPI tidak hanya diharapkan dapat membantu Pemerintah Kota Tasik,” ujarnya. (KP-11)***