BIROKRASI

Ikhtiar Pemkab Tasikmalaya di Tengah Keterbatasan Anggaran

×

Ikhtiar Pemkab Tasikmalaya di Tengah Keterbatasan Anggaran

Sebarkan artikel ini
Keterbatasan Anggaran
Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya menjalin MoU dengan perusahaan di bawah Perhutani untuk pengelolaan area hutan sebagai objek wisata. Ini merupakan ikhtiar pemerintah di tengah keterbatasan anggaran. (Foto: Istimewa)

KAPOL.ID — Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin mengaku menghadapi jalan terjal dakam membangun Kabupaten Tasikmalaya. Sehingga, ia beserta wakilnya; Asep Sopari Al Ayubi harus memaksimalkan ikhtiar di balik keterbatasan anggaran untuk pembangunan.

Baru empat bulan memimpin Kabupaten Tasikmalaya, Cecep bersyukur bahwa ikhtiarnya secara perlahan membuahkan hasil. Di antaranya tahun ini dapat melangsungkan perbaikan beberapa ruas jalan dan ruang kelas sekolah.

Ikhtiarnya itu dirasa sangat istimewa. Karena di samping penghasilan asli daerah (PAD) masih kecil, dana transfer dari pemerintah pusat juga berkurang. Sementara pembangunan masih bisa terealisasi.

“Selama empat bulan ini, kami tidak mengeluah di tengah keterbatasan anggaran, melainkan tidak berhenti berikhtiar. Saat ini juga kami sedang berikhtiar dalam hal pengembangan wisata, yang akan menjadi sumber PAD,” ujar Cecep, Jumat (31/10/2025).

Secara teknis, ikhtiar yang Cecep maksud adalah dengan menjalin koordinasi denga berbagai kementarian. Di antaranya dengan Kementrian Kehutanan, BUMD, Mendagri dan kementrian lainnya.

Bahkan, dari beberapa kali koordinasi itu, kini telah mewujud menjedi MoU dengan PT Malawi, sebuah perusahaan dari Perhutani. Meteri MoU menyangkut indak lanjut potensi kawasan hutan untuk objek wisata.

“Salah satunya dalam MoU itu terkait pengembangan kawasan hutan Gunung Galunggung. Tepatnya untuk pengelolaan kawasan Galunggung yang luasnya mencapai 270 hektare,” lanjut Cecep.

Dengan demikian, maka mulai 2026 nanti pengelolaan area hutan Galunggung ada di bawah kewenangan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya. Dalam hal ini ditugaskan kepada BUMD sebagai opertaornya, yakni PT Abhiyakta.

Dalam kata lain, ke depan, masyarakat tidak lagi harus menggunakan tiket ganda saat berwisata ke Galunggung. Potensi wisata dan PAD Kabupaten Tasikmalaya pun tidak akan banyak menguap.

“Tinggal sekarang kami mengkaji bagaimana penerpan retribusi masuk wisata Galunggung itu. Prinsipnya, potensi itu harus maksimal meningkatkan PAD,” tambah Cecep.

Adapun potensi keuntungan lainnya, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya berharap melalui MoU itu dapat menekan angka pengangguran. Sebab dengan sendirinya pengelolaan objek wisata akan menyerap tenaga kerja.

Di samping itu, UMKM juga akan ikut tumbuh. Beriringan dengan tumbuhnya objek wisata yang unggul di Jawa Barat. Karena itu, dalam penataanya, pemerintah akan menggandeng investor.

“Tentu hutannya tetap kami jaga. Potensi wisatanya saja yang dikembangkan,” tandas Cecep.

Support  KAPOL with subscribe, like, share, and comment

Youtube : https://www.youtube.com/c/kapoltv

Portal Web : https://kapol.tv/
Portal Berita : https://kapol.id/
Facebook : https://www.facebook.com/kabar.pol
Twiter : https://twitter.com/kapoltv