SOSIAL

Jambore Tanam 2, Komitmen Kaum Milenial Membela Alam

×

Jambore Tanam 2, Komitmen Kaum Milenial Membela Alam

Sebarkan artikel ini

KAPOL.ID- Jambore tanam kedua yang digela di hulu sungai Citanduy, tepatnya di Leuwitiris, Kampung Cikadu, Desa Guranteng, Kecamatan Pagerageung sukses digelar pada Sabtu dan Ahad (19-20/12/2020).

Kegiatan penanaman pohon di kawasan hulu sungai Citanduy itu sebagai wujud komitmen kaum milenial dalam menjaga alam. Seluruh peserta yang andil bagian dalam kegiatan penanaman pelajar dan mahasiswa.

“Kami terus bina kaum muda agar mau bergerak dan terjun langsung memelihara lingkungan. Dan alhamdulillah jambore tanam sekarang ini yang kedua kalinya, ” kata Ketua Panitia Jambore tanam 2, Tjitjih Kurniasih SP.

Jambore tanam kedua ini setidaknya diikuti oleh 40 komunitas pecinta lingkungan dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Setiap peserta diwajibkan menanam lima pohon dan wajib dipelihara sampai pohon yang ditanam tumbuh besar.

“Peserta yang datang dan mau ikut jambore tanam ini mereka memiliki komitmen untuk memelihara pohon yang ditanam sampai tumbuh besar. Mereka wajib melihat pohonnya maksimal sebulan sekali, ” Katanya.

Sebelum melakukan penanaman para peserta bisa merasakan kemping di tengah hutan dilokasi penanaman. Mereka juga bisa menikmati api unggun sambil berdiskusi soal lingkungan alam.

Sejak Sabtu siang para peserta sudah tiba di lokasi Jambore tanam, kemudian mereka membuat tenda di lokasi yang sudah disiapkan. Bahkan ada juga yang harus memberishkan dulu semak untuk tenda.

Canda, tawa terlihat jelas dari raut muka kaum milenial ketika mereka bisa mendirikan tenda di hulu sungai Citanduy. Kegembiraan semakin memuncak saat api ungun menyala. Hujan yang sempat turun di sore hari, mendadak pergi dan menyisakan rembulan yang mengintip dari kejauhan.

Selesai melakukan penanaman para peserta Jambore tanam mendapatkan pencerahan dari Anggota Komisi Lima DPRD Jawa Barat All Rasyid yang sengaja datang ke lokasi untuk bergantung dalam kegiatan Jambore.

“Kita semua para pegiat lingkungan harus memberi tauladan kepada masyarakat dalam memelihara lingkungan di kampung masing-masing. Jangan sampai lingkungan alam ini rusak, ” kata Ali Rasyid.

Ali menyebutkan semua harus mau menjadi penggerak dan tauladan dalam menjaga alam. Dan diharapkan bisa menyadarkan banyak masyarakat untuk bersama sama menjaga alam.

“Menjaga alam itu hukuman nya pardu ain. Apalagi menjaga sungai, ketika sungai terjaga dengan baik akan banyak memberi manfaat bagi kehidupan manusia, ” katanya.

Kata Ali Rasyid jambore tanam sebagai pesan bagi sekelompok orang yang suka merusak alam bahwa ada sekelompok orang yang mau bergerak untuk memelihara alam.

Tepat pukul 13.13 Wib Jambore tanam kedua berahir, dan itu ditandai dengan diberikannya sertifikat pada para peserta yang diawali secara simbolis oleh Ali Rasyid. Semua peserta pun meninggalkan lokasi hutan dengan tersenyum, meskipun jalan yang harus ditapaki menuju pulang terjal dan licin.